SuaraCianjur.id - Dedi Mulyadi atau Kang Dedi Mulyadi bertemu dan menyambangi rumah Pak Kaan ketika berkunjung ke Kabupaten Majalengka.
Sosok Pak Kaan ini kerap dijuluki sebagai 'Playboy Majalengka' karena penah menikah sebanyak 88 kali dalam hidupnya.
Dedi Mulyadi menanyakan motif dari Pak Kaan yang sering menikah itu apa. Pak Kaan mengutarakan jika dirinya merasa tidak enak hati karena dirinya pernah mendapatkan penghinaan dari seseorang permpuan yang disukai.
“Abah pernah sakit hati sama perempuan?” kata Kang Dedi Mulyadi.
Baca Juga:Masih Trauma oleh Komentar Kebencian, Dewi Perssik Akui Sempat Keguguran karena KDRT
Dengan alasan kurang mampu dan memiliki wajah yang tidak rupawan, perempuan tersebut pun menolak niat baik dari Pak Kaan.
“Pernah, karena saya orang gak gak punya, terus muka saya juga jelek kaya monyet katanya,” terang Pak Kaan.
Pak Kaan mengungkapkan jika dari rasa sakit itu membuat dirinya banyak belajar bagaimana cara menaklukan hati seorang perempuan.
“Saya pelajari itu, pas balik ke kampung cukup dilihat saja wanita (yang sudah menghinanya) itu langsung mau diajak menikah,” jawab Pak Kaan.
Penasaran dengan jumlah pernikahannya yang lebih dari delapan puluh kali itu, Kang Dedi kemudian menanyakan berapa lama Pak Kaan membangun bahtera rumah tangganya dengan istri-istrinya.
Baca Juga:Ngobrol Sama Dedi Mulyadi, Playboy Majalengka Akui Kalap Nikah 88 Kali, Dendam Pernah Dihina Wanita
“Paling sebentar satu minggu, paling lama 24 tahun dan masih bertahan sampai sekarang jadi istri paling tua,” jelas Pak Kaan.
Pak Kaan kemudian menyampaikan jika dirinya saat ini tengah mempersiapkan pernikahan yang ke-89 kalinya.
“Sebenernya ini istri ke-86 dulu cuma nikah selama sebulan terus cerai, sekarang dia mau saya nikahin lagi. Orangnya ada di dalam rumah lagi konsultasi sama istri yang tua,” Kata Pak Kaan.
Akibat dari pernikahan ini, Pak Kaan menyebut jika anak-anaknya kerap mendapatkan bullyan dari teman-temannya disekolah.
“Anak saya sampai pernah gak sekolah dua hari, karena dibully gara-gara ini, saya takut merusak reputasi anak saya." Pungkas Pak Kaan.
Diakhir obrolannya bersama Pak Kaan, Dedi Mulyadi menghimbau kepada penonton untuk tidak terlalu serius dalam memberikan tanggapannya untuk Pak Kaan ini.
“Setiap orang kan punya kisah, cerita abah ini bagi saya hanya kisah jenaka, jangan dipandang terlalu serius ya,” tutup Kang Dedi.(*)