SuaraCianjur.id- Jenis gula yang baik untuk dikonsumi oleh menurut dr.Zaidul Akbar ketimbang mengkonsumi gula pasir.
Dijelaskan dr.Zaidul Akbar ada perbedaan antara gula pasir dengan air tebu dalam kandungan yang dimiliki masing-masing jenis tersebut.
Air tebu kata dr.Zaidul Akbar punya kandungan yang cukup kompleks yang tidak aka nada dalam kandungan gula pasir.
Gula yang kerap dipakai dan dikonsumsi oleh masyarakat umum adalah jenis gula pasir, yang mengandung glukosa. Jenis gua tersebut akan memberikan efek rasa manis, kalau ditambahkan ke dalam makanan atau minuman.
Baca Juga:Ini Alasan Ayu Ting Ting Menjanda 9 Tahun, Luna Maya Bongkar Semuanya!
Menurut dr.Zaidul Akbar dalam air tebu ada juga kandungan gula namun bukan itu saja, air tebu sebagai pemanis punya vitamin, mineral, dan enzim.
"Ada berbagai nutrisi kompleks yang ada dalam tebu begitu dilakukan pengolahan menjadi gula pasir, terlebih yang sudah diputihkan maka yang tersisa hanya gula atau karbohidrat sederhana," jelas dr.Zaidul Akbar dikutip dalam Uoutube dr. Zaidul Akbar Official, Rabua (16/11/2022).
Kendati mengandung banyak vitamin yang baik untuk tubuh, minum air tebu setiap hari sangatlah tidak disarankan. Karena kata dr.Zaidul Akbar kandungan gula atau karbohidratnya memang cukup tinggi.
Hal itu juga berlaku untuk gula aren, gula kelapa, dan gula singkong. Jenis ini masih bisa dikonsumi, dan lebih baik ketimbang dengan gula pasir.
Dikatakan dr.Zaidul Akbar haruslah ada Batasan ketika mengkonsumi gula masuk ke dalam tubuh. Karbohidrat bisa didapat dari jenis makanan alami seperti buah-buahan.
Kendati gula aren atau jenis lainnya bisa dikonsumsi tapi alangkah lebih baiknya tidak menggunakan pemanis.
"Minum kopinya pahit saja, cara agar menjadi manis maka diselingi makan kurma. Karena kurma isinya karbohidrat 75 persen kandungan kurma adalah gula," terang dr.Zaidul Akbar.
Jenis gula yang terkandung dalam buah kurma tidak sama dengan jenis gula pasir.
Menurutnya Allah memerintahkan kepada hambanya untuk tidak berlebihan dalam mengkonsumi segala sesuatunya.
"Mengenai dosis perlu memakai konsep keimanan sewajarnya saja. Misalnya minum madu tiga sampai lima sendok sehari. Kurma misalnya tujuh butir sehari sesuai contoh dari Nabi Muhammad SAW," papar dr.Zaidul Akbar.
"Sesuai kata Nabi SAW perut dibagi sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga untuk udara, jadi sebaiknya orang Islam tidak makan untuk kenyang," lanjutnya.
Ada saran dari dr.Zaidul Akbar, bagi para penderita diabetes yang ingin mengkonsumis minuman manis, maka bisa diganti dengan madu sebagai bahan pemanisnya.
Ada baiknya tidak usah takut saat mengkonsumsi madu. Menurut dr.Zaidul Akbar meminum madu harus dengan konsep suasana hati yang riang dan tenang.
Dari penelitian dan literasi kalau madu memang mengandung gula cukup tinggi, Maka dari itu haruslah dilakukan pembatasan konsumsi bagi para pasien diabetes.
"Kalau ditanya berapa banyak, saya tidak tahu jumlahnya berapa. Tapi lebih diri sendiri yang merasakan, biasanya kalau saya menyarankan mulai dari satu sendok per hari," kata dr.Zaidul Akbar. (*)