SuaraCianjur.id - RC (19) anak dari Irwsada Polda Kaltara Kombes Pol Eka Wahyudianta, dilaporkan dalam kasus penganiayaan dan pengancaman terhadap seorang anak dibawah umur berusia 16 tahun.
RC diketahui melakukan pemukulan hingga ancaman terhadap FB (16). Tak terima akan perlakuan RC, Yusnawati ibu FB langsung membuat laporan polisi.
Aksi RC tersebut, dilakukan saat tengah melakukan bimbingan untuk calon masuk Akademi Kepolisian.
Jika terbukti bersalah dan ditetapkan sebagai tersangka, RC tidak dapat meneruskan cita-citanya untuk menjadi anggota kepolisian.
Ada syarat yang tidak dapat dipenuhi jika RC terbukti melakukan penganiayaan dan pengancaman. Syarat tersebut yakni tidak pernah dipidana.
“Tidak pernah dipidana karena melakukan suatu kejahatan,” satu dari berbagai persyaratan umum, masuk Akpol, seperti yang dilansir dari laman akpol.ac.id/info-pendaftaran/.
Sementara itu, Kombes Pol Eka Wahyudianta diketahui hanya meminta maaf via WhatsApp kepada Yusnawati, ibu yang anaknya dipukuli dan ancaman akan dihabisi, oleh RC anak Irwasda.
Permintaan maaf itupun dilakukan setelah pemberitaan di media menjadi viral.
"Jadi kami baru dihubungi ketika media nasional mengangkat, sebelum media nasional ngangkat kami tidak ada diajak mediasi dari pihak bimbel, maupun orang tua terlapor. Baru ada setelah sudah tershare di media,”kata Yustina.
Baca Juga:Kaesang Pangarep akan Segera Menikah, Nasib Dua Mantannya Masih Betah Menjomblo?
Yusnawati juga mendapat tawaran untuk berdamai dengan Irwasda. Namun ia memilih untuk tetap melanjutkan perkaranya tersebut.
"Kami tetap ingin melanjutkan secara hukum. Kalau damai kita nggak mau damai, biar ada efek jera," ungkap Yusnawati.
Perkembangan kasus penganiayaan dan pengancaman tersebut pun, dipastikan masih tetap berjalan.

Seperti yang disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi di Mapolrestro di Jakarta Selatan, dikutip dari Suara.com, Jumat (18/11/2022).
Dimana mereka akan lakukan pemeriksaan terhadap RC anak dari Irwasda.
"Pasti kami jadwalkan minggu depan, hari tanggal ditentukan oleh penyidik," katanya.
Dalam kasus ini sudah ada lima orang saksi yang diperiksa, guna mengetahui kronologis kasus penganiyaan dan pengancaman yang dilakukan oleh anak Irwasda tersebut.
“Sudah ada lima orang, saksi korban, ibunda korban, pelatih, asisten pelatih, satu lagi kakak korban," ungkap Nurma.
Diberitakan sebelumnya, seorang anak petinggi polisi yang berpangkat Kombes, dilaporan oleh Yusnawati karena memukuli dan mengancam anaknya FB (16) yang berniat mendaftar Akademi Kepolisian (AKPOL).
Ialah RC (19) yang diketahui merupakan anak dari Irwasda Polda Kalimantan Utara, dilaporkan oleh Yusnawati ke Polres Metro Jakarta Selatan, dengan nomor laporan LP/3596/XI/2022/RJS., karena melakukan pengancaman dan penganiayaan tehadap anaknya.
Yusnawati menceritakan awal kejadian yang menimpa anaknya berawal saat FB dan RC tengah sama-samsa mengikuti bimbingan belajar jasmani, sebagai calon Akpol, di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.
Sepulangnya dari bimbingan tersebut, anaknya melaporkan apa yang menimpanya kepada Yusnawati.
“Katanya dia dipukul sama anak petinggi polisi,” ucap Yusnawati, seperti yang dilansir dari kanal YouTube suara,com, Rabu (16/11/2022).
Yusnawati mengatakan berdasarkan keterangan sang anak, awal pemukulan terjadi karena adanya miss komunikasi anaknya dan RC.
“(RC) Dia pikir anak saya yang ambil topi dia, padahal topi itu dipinjam sama teman-teman yang lain juga. Anak saya yang terakhir yang pakai nah disimpan di mobil temannya karena dia (anak Yusnawati) kan enggak nginap di camp jadi dia titip di mobil itu,” tutur Yusnawati.
“Besoknya dia (RC) tetap pukul anak saya ditempat latihan. Anak saya minta maaf, tapi dia bilang ‘Oke hari ini saya maafkan, tapi besok gue habisin lu’,” sambung Yusnawati.
Akibat pemukulan yang dilakukan RC, Yusnawati mengatakan wajah anaknya mengalami memar dan uluhatinya terluka.
Anaknya itu tak hanya dipukuli, lanjut Yusnawati, anaknya juga mendapat ancaman dari RC, terduga pelaku penganiayaan.
Ancaman pun tak main-main. FB diancam akan dihabisi oleh anak polisi berpangkat Kombes Pol tersebut.
“Dia udah diancam mau dihabisi,” katanya. (*)
Sumber : suara.com