SuaraCianjur.id- Upaya dari Ferdy Sambo untuk menutupi kejahatannya demi menjalankan skenarionya dikatakan mengancam Bharada E alais Richard Eliezer.
Kuasa hukum Bharada E bernama Ronyy Talapessy dalam podcastnya bersama Budiman Tanuredjo, mengatakan kalau Bharada E itu pernah diintimidasi oleh Ferdy Sambo, demi menutupi skenarionya, agar tidak terbongkar.
Bharada E kini menjadi justice collaborator (JC), berbalik arah dan keluar untuk tidak lagi ikut skenario Sambo, dalam kasus pembunuhan berencanan Brigadir J alis Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Ferdy Sambo memberikan ancaman kepada Bharada E ketika dipanggil oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Kapolri ingin meminta keterangan terkait dengan insiden penembakan uang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri.
Baca Juga:Beda Dengan Ferdy Sambo, AKBP Erwin Pratomo Lakukan Langkah Ini Setelah Istrinya..
"Kan pertama waktu masih skenario awal Richard masih dijaga Sambo. Waktu menghadap Kapolri, Richard masuk ke dalam ketemu Kapolri di luarnya (depan pintu) ada Ferdy Sambo. Dari depan saja dia sudah diintimidasi," kata dia mengutip dari YouTube KOMPAS TV, Jumat, (18/11/2022).
Kepada Kapolri, Bharada E mengaku sudah diatur oleh Ferdy Sambo. Ia yang ketakutan akhirnya terpaksa untuk menuruti apa yang menjadi permintaan dari suami Putri Candrawathi ini.
"Kamu (Richard) bicara sesuai yang begini-begini," jelas Ronny.
Ferdy Sambo yang melakukan intimidasi kepada Bharad E membuat dirinya pasrah. Apalgi mengingat dirinya sebagai anggota Polri baru, dan jabatannya yang terlampu jauh dengan Sambo.
Bharada E taka da kekuatan untuk melawan Sambo, sebagai seorang Jenderal bintang dua. Bahkan dirinya memberikan pesan kepada keluarganya sendiri.
"Kalau terjadi apa-apa, dengan saya sudah ikhlaskan saya tidak usah cari lagi, saya minta keluarga hati-hati, dan baik-baik," kata Bharada E Richard berpesan.
![Sidang lanjutan terdakwa Bharada E dalam kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J [FOto yangkapan layar Youtube POLRI TV]](https://media.suara.com/suara-partners/cianjur/thumbs/1200x675/2022/10/25/1-sidang-lanjutan-terdakwa-bharada-e-dalam-kasus-dugaan-pembunuhan-berencana-brigadir-j.png)
Niatan Bharada E untuk bertahan dalam skenario Ferdy Sambo goyah, ketika almarhum Brigadir J mendatangi mimpinya disetiap malam.
"Setiap malam dia mimpiin almarhum Yosua, didatangi, dimimpiin, dia selalu melihat almarhum Yosua," ungkap Ronny.
Tak hanya Bharada E, mantan ajudan Ferdy Sambo yang lainnya bernama Adzan Romer turut mengakui kalau dia sempat memebrikan keterangan yang berubah-ubah, ketika di hdapan penyidik.
![Kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy mengungkapkan sikap yang dilakukan oleh Ferdy Sambo terhadap kliennya ketika dipanggil Kapolri demi tutupi skenario busuk. [Foto: Suara.com - Arga]](https://media.suara.com/suara-partners/cianjur/thumbs/1200x675/2022/11/18/1-kuasa-hukum-bharada-e-ronny-talapessy-di-pn-jakarta-selatan-senin-7112022-suaracomarga.jpg)
Romer mengatakan kalau pengakuannya itu kerap tidak konsisten. Alasannya dia takut dengan sosok Sambo, karena saat itu maish menjabat sebagai Kadiv Propam.
"Karena awalnya kami masih takut memberikan kejujuran," ungkap Romer menjawab pertanyaan JPU dalam sidang.
Adzan Romer mengatakan kalau dirina takut kepada Ferdy Sambo karena sudah melihat ada yang tewas di tangannya. Sehingga hal itu menjadi alasan, kenapa keterangannya selalu berubah. (*)
Sumber: Youtube Kompas TV