SuaraCianjur.id- Proses evakuasi yang dilakukan oleh Tim SAR gabungan dalam mencari korban yang hilang pasca gempa CIanjur akibat tertimbun longsor kembali menemukan tiga jenazah,
Hal itu disampaikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sebanyak tiga orang korban yang hilang pasca gempa bumi terjadi kembali ditemukan pada hari Minggu (27/11/2022).
Ketiga korban itu adalah warga dari Desa Cijedil. Sehingga dengan penemuan ini korban hilang yang tersisa masih ada 11 orang lagi.
"Hari ini menemukan itga jenazah. Masih hilang berarti masih ada 11 korban yang dinyatakan hilang," kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto Suharyanto, dalam keterangan persnya secara daring, Minggu (27/11/2022).
Baca Juga:Ada Kejadian Aneh di Gunung Gede Sebelum Gempa Cianjur, Ini Videonya
Terkini korban meninggal dunia akibat gempa yang mengguncang Cianjur menjadi 321 orang.
Sejauh ini bagi korban yang mengalamiluka berat yang mendapatkan perawatan di rumah sakit yang ada di wilayah Cianjur dan rumah sakit rujukan, berjumlah 108 orang.
Jumlah tersebut di luar dari warga yang mengalami sakit di pengungsian.
"Ini di luar dari yang kemudian ada penyakit-penyakit setelah mengungsi," terangnya.
Sebanyak 73.874 jiwa dilaporkan ada di pengungsian yang tersebar di beberapa titik.
Baca Juga:Polwan Ini Berikan Metode Ini Sebagai Upaya Hilangkan Trauma Korban Bencana Gempa Cianjur
"Jumlah pengungsi per hari ini adalah 73.874 orang. Dengan rincian pengungsi laki-laki 33.713 orang, pengungsi perempuan 40.161 orang, penyandang disabilitas 92 orang, ibu hamil 1.207 orang dan lansia 4.204 orang," beber Suharyanto.
Proses Identifikasi Pakai DNA
![Proses evakuas korban longsor pasca gempa Cianjur masih terus dilakukan. terbarumasih ada 14 orang yang hilang. [Fot: Humas Polda Jabar]](https://media.suara.com/suara-partners/cianjur/thumbs/1200x675/2022/11/25/1-proses-evakuasi-korban-longsor-pasca-gempa-cianjur-tim-sar-temukan-5-jenazah-di-wilayah-kecamatan-cugenang-cianjur.jpeg)
Sementara itu tim dari Disaster Victim Identification Polri, sudah melakukan identifikasi terhadap para jenazah korban gempa Cianjur dengan berdasarkan dari DNA (Deoxyribose Nucleic Acid).
Tim DVI Polri sudah melakukan identifikasi terhadap para jenazah korban menggunakan sidik jari dan gigi.
Tapi seiring perburukan dari kondisi jenazah dari hari ke hari pasca gempa gempa terjadi di tanggal 21 November 2022 kemarin, dilakukan metode berdasarkan DNA.
"Kami melalukan identifikasi berdasarkan DNA dan secepatnya akan kita lakukan. Pengambilan DNA di sini membandingkan DNA jenazah dengan DNA saudara kandungnya. Itulah yang jadi prinsip pengambilannya," ungkap Kepala Biro Dokpol Pusdokkes Polri, Brigjen A Nyoman Eddy Purnama Wirawan di RSUD Sayang, Minggu (27/11/2022).
Dikatakan oleh Nyoman Eddy, tim DVI Polri sudah menerima sebanyak 160 kantong jenazah.
"Sementara untuk Operasi DVI Polri yang mengidentifikasi korban meninggal pada saat ini, sudah kami laksanakan. Hari ini diterima dua kantong jenazah. Sehingga total sampai hari Ahad, 27 November 2022, Tim DVI sudah menerima 160 kantong jenazah, baik di RSUD Cimacam dan RSUD Sayang," bebernya.
Dari jumlah total itu sebanyak tujuh kantong jenazah belum berhasil untuk diidentifikasi. (*)