SuaraCianjur.id- Sebanyak 151 jenazah korban gempa Cianjur sudah berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Investigation (DVI).
Gempa yang sudah mengguncang Cianjur menyisakan duka yang begitu dalam. Kekuatan 5,6 magnitudo sudah membuat sebagian wilayah CIanjur lulu lantak, pada hari Senin (21/11) lalu. Banyak korban jiwa yang meninggal dunia dan ratusan orang terluka.
“Sampai saat ini update sampai dengan saat ini pukul 13.00 WIB Selasa kemarin sampai petang kami menerima empat jenazah,” kata juru bicara DVI Polri, Brigjen Pol Nyoman Eddy, Rabu (30/11/2022) dalam keterangan persnya.
Identifikasi yang dilakukan terhadap para korban meninggal yang sempat dinyatakan hilang, menggunakan DNA.
Baca Juga:Lesti Kejora dan Rizky Billar Naik Helikopter ke Lokasi Gempa Cianjur, Disambut Bupati hingga Warga
“Adapun identifikasi dilakukan berdasarkan DNA sidik jari, serta catatan medis dan properti korban jenazah cocok dengan data nomor 97 teridentifikasi sebagai Nurhasanah seorang perempuan berusia 43 tahun, dari Kecamatan Cugenang RT 003 RW 001, teridentifikasi melalui sidik jari, gigi, catatan medis dan property,” bebernya.
“Yang kedua bernama Roni Nurjaman seorang laki-laki berusia 27 tahun dari Kampung Balong RT 005 RW 004 Kelurahan Suci, Kecamatan Karan Pawitan, Kabupaten Garut. teridentifikasi melalui sidik jari, catatan medis dan property,’ ungkapnya.
![Proses evakuasi jenazah yang tertimbun longsor pasca gempa Cianjur. Tim melakukan perpanjangan waktu untuk mencari sisa korban yang masih hilang. [Foto: Dok Humas Polda Jabar]](https://media.suara.com/suara-partners/cianjur/thumbs/1200x675/2022/11/28/1-proses-evakuasi-jenazah-yang-tertimbun-longsor-pasca-gempa-cianjur-tim-melakukan-perpanjangan-waktu-untuk-mencari-sisa-korban-yang-masih-hilang.jpeg)
Tim DVI Polri juga mengingatkan kepada para korban yang selamat atas gempa bumi Cianjur, yang masih merasa kehilangan anggota keluarganya, untuk bisa melaporkan kepada ke posko pengaduan.
Posko yang disediakan seperti Posko Pengaduan Orang Hilang atau Posko Ante Mortem DVI.
“Kepada keluarga yang masih merasa kehilangan anggota keluarganya, diimbau bisa melapor ke Posko Pengaduan Orang Hilang, Posko Ante Mortem DVI yang ada dibagian forensik RSUD Sayang,” terangnya.
Keluarga yang merasa kehilangan ketika melapor bisa datang ke posko yang sudah ditentukan dengan membawa data seperti rekam medis, foto terakhir korban, dan rekam sidik jari dan beberapa hal lainnya.
Keluarga inti yang hanya boleh langsung mengambil data hasil identifikasi. (*)