SuaraCianjur.id- Ribuan rumah warga yang roboh akibat diguncang gempa Cianjur akan diperbaiki dalam rekonstruksi tahap pertama. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
"Tahap satu nanti akan ada sekitar 8.341 rumah yang akan segera diperbaiki, dalam waktu dekat," ungkap Muhadjir dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
Muhadjir Effendy menymapikan soal proses terhadap penanganan tanggap bencana dan rehabilitasi juga rekonstruksi pasca CIanjur dibuat luluhlantak oleh gempa, akan dilakukan secara paralel dan simultan. Hal ini dilakukan sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Menurutnya kalau sudah ada yang bisa atasi maka pada saat itu juga akan dilakukan terhadap pembangunan rumah wraga yang rusak.
Baca Juga:Polres Cianjur Berlakukan One Way Akhir Pekan Ini, Begini Skemanya
"Sehingga nanti penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi tidak harus menunggu selesainya tahap tanggap bencana. Mana yang sudah bisa diatasi maka pada saat itu juga, kita akan melangkah ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Itu akan menjadi domain dari Bapak Menteri PUPR," jelas dia.
Dijelaskan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, dari 60 ribu rumah yang rusak ada 17.864 rumah yang sudah diverifikasi oelh pihak dari BNPB.
Sehingga nanti ketika proses pembangunana rumah dengan jumlah belasan ribu akan memakan waktu yang tidak singkat.
![Rumah warga yang berada di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur roboh usai diguncang gempa di hari Senin (21/11) kemarin. [Foto: Tri Widiyantie]](https://media.suara.com/suara-partners/cianjur/thumbs/1200x675/2022/11/23/1-rumah-warga-yang-berada-di-kecamatan-cugenang-kabupaten-cianjur-roboh-usai-diguncang-gempa-di-hari-senin-2111-kemarin.jpeg)
Bagian tahap pertama rumah warga yang akan dibangun sebanyak 200 rumah, dengan tipe 36, dan luas lahan 90 meter persegi bagi keluarga yang direlokasi.
"Kalau yang di Semeru kita membangun 1.900 rumah, empat bulan selesai. Tapi ini lebih dari 27 ribu rumah menurut data awal dari BNPB,” terangnya.
“Jadi tidak singkat ini karena jumlahnya banyak dan lokasinya juga di pegunungan yang aktivitasnya juga cukup sulit. Jadi yang penting kita akan kerjakan secepatnya," terang Basuki melanjutkan.
Basuki juga menyampaikan, bagi titik lahan relokasi di tahap pertama ada di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur. Konsepnya akan dibuat dengan memakai teknologi rumah instan sederhana (RISHA).
Perlu diketahui, RISHA adalah implementasi teknologi bangunan tahan gempa. Maka dengan itu, Basuki mengatakan teknologi tersebut sudah diterapkan dalam membangun hunian pasca gempa yang terjadi di sejumlah wilayah.
Adapaun rumah yang dibangun dengan konsep seperti seperti yang telah dilakukan di wilayah Aceh, NTT dan NTB termasuk beberapa daerah lainnya.
Ada 2,5 hektar lahan yang terdapat di Desa Sirnagalih yang akan dijadikan sebagai tempat relokasi tahap pertama.
"Tahap pertama relokasi ada 2,5 hektar di Desa Sirnagalih dan sekarang sudah land clearing. Kami mempunyai stok rumah RISHA (Bandung) yang tahan gempa, yang sudah proven teknologinya dan ini akan kita bangun di Cianjur," ungkap Menteri PUPR itu.
Seperti yang diketahui, gempa Cianjur selain memakan ratusna korban jiwa meninggal dan luka-luka, banyak rumah yang roboh dan rusak. Pemerintah sudah berjanji akan kembali membangun rumah-rumah warga yang rusak akibat diguncang gempa. (*)