SuaraCianjur.id- Dalam setiap hubungan pria dan wanita adanya situasi perselingkuhan selalu ada dan terjadi menimpa pasangan siapa saja. Bahkan perselingkuhan bukan terjadi dalam rumah tangga yang sudah menikah secara sah, tapi juga dalam status berpacaran.
Banyak alasan yang melatarbelakangi seseorang untuk main serong dari pasangannya. Tapi kebanyakan sosok pria yang kerap selingkuh, tapi tak sedikit juga kalau wanita suka menjalin hubungan gelap.
Perselingkuhan terjadi karena ada orang ketiga hadir dalam kehidupan.
Situasi ini menjadi pertanyaan siapa yang salah sebenarnya? Karena dalam perselingkuhan orang ketiga kerap menjadi sasaran empuk yang selalu disalahkan.
Berkaitan dengan hal ini maka pakar Seksolog, Zoya Amirin dalam video YouTubenya dilihat Senin (26/12/2022) menyampaikan kalau orang yang bersalah di dalam situasi perselingkuhan, ada dia yang melakukan hal itu.
"Secara hukum dan psikologis kalau ada pria berselingkuh dengan seorang wanita, yang paling bersalah adalah pria. Hal itu diatur pula dalam undang-undang. Jadi bisa dilaporkan apabila si korban perselingkuhan mau," ungkap Zoya Amirin.
Menurut Zoya Amirin orang yang selingkuh berarti dia yang sudah tidak setia lagi kepada pasangannya, mengkhianati dengan mencari pasangan baru.
Banyak alasan dalam situasi seperti bagi mereka yang melakukan perselingkuhan. Mulai dari pasangan yang membosankan atau tidak menyenangkan lagi bahkan khilaf karena tergoda atau digoda.
Rata-rata kata dia, orang yang berselingkuh tak mau mengakui kesalahannya. Dia cenderung menyalahkan orang lain. Soal kesetiaan kata Zoya Amirin ada dalam kontrol diri sendiri.
Baca Juga:Saat Pria K.O Duluan di Ranjang Saran Dokter Boyke Langsung Puaskan Pasangan Pakai Cara Ini
Tak hanya itu Zoya Amirin juga mengatakan terkait dengan sebuah fenomena yang selalu terjadi dalam rumah tangga. Situasi yang sering itu ketika mempertahankan keluarga demi anak, meski sudah dikhianati.
Zoya Amirin menilai, keputusan seperti itu adalah kurang tepat. Hal yang seharusnya pertama kali dilakukan ketika terjadi perselingkuhan dalam hubungannya, memperbaiki hubungan suami dan istri.
Karena akan timbul ketidakpercayaan dalam proses pasca perselingkuhan terjadi.
"Ini kesalahan yang paling sering terjadi sih. Orang tuh lupa, bahwa sebenarnya untuk menyelamatkan pernikahan, bukan dengan menyelamatkan anak dulu. Sehgarusnya rumah tangganya dulu, kalau tidak, agak susah," kata Zoya Amirin.
Dengan rasa ketidakpercayaan terhadap pasangannya usai perselingkuhan, kata Zoya bisa berpotensi menghasilkan impotensi parsial. Kondisi medis seorang pria yang tidak bisa terangsang lagi oleh istrinya, tapi dia bisa terangsang oleh wanita lain.
"Nanti mengalami impotensi parsial, impoten sama istrinya tetapi tidak sama perempuan lain," jelas Zoya Amirin.
Zoya Amirin juga turut menekankan terhadap beberapa hal yang harus diperbaiki. Melakukan refleksi diri dan mencari akar maslah yang menjadi penyebab selingkuh. Selesiakan pertengkaran dana kembali menjalin keintiman dalam rumah tangga.
Gagalnya dalam merajut rumah tangga karena kurang terjalin keintiman. Maka kata Zoya hal ini yang harus diperbaiki. (*)