SuaraCianjur.id- Terkait dengan isu tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana akan melakukan reshuffle kabinet kembali menghangat.
Banyak kabar angin yang mengatakan kalau menteri -menteri dari NasDem disebutkan bakal diganti. Pergantian itu disebutkan juga kalau Perindo bisa dapat jatah.
Menurut analis politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin berpendapat kalau reshuffle pada menterinya adalah hak prerogratif presiden.
Tapi dirinya menilai kalau memang Perindo bisa mendapatkan jatah kursi menteri menggantikan orang dari NasDem maka partai non-parlemen lainnya tak menutup kemungkinan bisa melayangkan protes.
"Kalau dikasih ke Perindo ada partai non parlemen dalam tanda petik dapet Wamen (wakil menteri) ditambah satu menteri paling ya PBB (Partai Bulan Bintang) dan PSI yang protes," ucap Ujang dilansir Suara.com, Rabu (28/12/2022).
Ujang mengatakan bukan tanpa sebab partai non parlemen bisa protes, contohnya PBB dan PSI bisa berteriak protes kalau sampai Perindo diberi jatah kursi menteri dalam kabinet Presiden Jokowi.
Karena kedua partai non-parlemen itu terkini hanya mendapatkan jatah kursi sebagai wakil menteri saja.
"Karena PBB dan PSI dapat Wamen saja tidak dapat menteri, ya kalau Perindo dapat menteri mestinya PBB dan PSI juga dapet menteri karena itu koalisi Jokowi di non parlemen," ungkapnya.
Ujang menegaskan jika memang benar Perindo akan diberikan jatah kursi menteri, maka dirinya yakin hal itu tak pernah disia-siakan mereka.
Baca Juga:Tampil Bak Artis, Presiden Jokowi Jadi Sorotan Ngunduh Mantu Kaesang Pangarep dan Erina Gudono
"Bagaimana pun termasuk Perindo diberikan jatah oleh Jokowi, pasti akan diambil akan dinikmati itu menjadi sesuatu yang menyenangkan buat Perindo soal sosok namanya Tuan Guru Bajang atau TGB bisa jadi karena TGB itu kalau nggak salah ketua harian di Perindo," kata Ujang.
Sebelumnya Presiden Jokowi dikabarkan berencana akan melakukan reshuffle kabinet dari Partai NasDem.
![Presiden Joko Widodo kembali ke Cianjur untuk ketiga kalinya. Dia ingin relokasi hunian bagi para warga yang roboh segera dilakukan dan cepat diselesaikan. [Foto: Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden]](https://media.suara.com/suara-partners/cianjur/thumbs/1200x675/2022/12/05/1-presiden-joko-widodo-atau-jokowi-menyebut-bantuan-bagi-warga-cianjur-yang-rumahnya-rusak-bakal-disalurkan-mulai-kamis-8122022-tangkap-layar-youtube-sekretariat-presiden.jpg)
Kabar ini dikaitkan dengan isu politik soal hubungan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh yang merenggang.
Maka kalau ini terjadi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berpotensi tergeser kursinya. Disebutkan kalau mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) yakni Tuan Guru Bajang yang akan masuk menggantikan Yasin Limpo.
Isu ini berhembus dari akun Twitter @yosnggarang, yang menyoroti soal skandal menjerat politikus bernama Muhammad Zainul Majdi.
"Saya mendapat kabar bahwa Pak TGB mau diangkat jadi Menteri Pertanian oleh pak @jokowi. Sangat miris jika pak Jokowi mengangkat orang yang punya track record bermasalah untuk mengurus pangan," kata @yosnggarang, dikutip Rabu (28/12/2022).
Kemudian dari cuitan itu ekonom senior Rizal Ramli tertawa menanggapi tentang kabar tersebut.
"Ha.. ha Classic Jokowi. Pidato Kedaulatan Pangan, stop import lah, Trisakti lah. Tetapi kebijakan sebaliknya: Angkat Menteri Pertanian pencari rente impor atau kaleng-kalengan hasil dal-del-dol dengan Partai Parasit," cuitnya menyindir.
Rizal mencium soal isu TGB gantikan Syahrul hanya sebagai bentuk permainan politis.
"Mas Jokowi situ memang ndak becus, wis lah mundur aja, lebih baik," kata Rizal. (*)