SuaraCianjur.id- Pernyataan mengejutkan dari seorang pengamat sepak bola bernama Tommy Welly atau yang akrab disapa Bung Towel.
Bung Towel menyebutkan ada rencana "kudeta" yang dilakukan oleh pengurus PSSI kepada ketua umumnya Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule.
Isu ini muncul ditengah skuad Timnas Indonesia sedang berjuang di Piala AFF 2022.
Bung Towel menyampaikan hal ini dalam kanal YouTubenya GOCEK BUNG TOWEL, yang dilihat Kamis (29/12/2022).
Baca Juga:Ibu dan Mantan Suami Norma Risma Ngadem di Kamar Sambil Telanjang, Sempat Bilang 'Belum' Tempur
Menurut Bung Towel ada angin manuver busuk yang diduga dilakukan oleh Sekjen dan Exco PSSI untuk ‘menumbangkan’ Iwan bule yang duduk sebagai Ketum PSSI.
"Saya mau sharing info A1 kepada teman-teman Gocek Bung Towel. Jadi pada saat Indonesia memulai kampanyenya di Piala AFF 23 Desember lalu, lawan Kamboja, di tengah perjuangan awal Timnas Indonesia ternyata ada pengkhianatan. Ada manuver busuk yang dilakukan oleh Sekjen PSSI dan salah satu Exco PSSI," beber Bung Towel.
Bung Towel mengatakan kalau ada kabar yang berhembus jika Sekjen PSSI dengan Exco PSSI mengumupulkan voters tanpa diketahui oleh Iwan Bule.
"Di hari yang sama di FX Senayan, Sekjen PSSI bersama salah satu Exco mengumpulkan para voters tanpa diketahui ketua umumnya,” kata dia.
Pertemuan Sekjen PSSI yakni Yunus Nusi dengan salah satu Exco PSSI kata bung Towel adalah untuk mengumpulkan suara demi mendukung sosok calon Ketua Umum PSSI yang lain, ketika dalam agenda Konres Biasa dan Kongres Luar Biasa (KLB) di awal tahun 2023 nanti.
"Padahal secara organisasi yang namanya Sekjen itu diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Umum PSSI. Jadi artinya, Sekjen (PSSI) itu pastilah dan haruslah orangnya Ketua Umum PSSI. Tapi yang terjadi ada upaya menggembosi Ketum oleh Sekjen dan Exco," terang Bung Towel.
Bung Towel mengatakan itu untuk memperlihatkan betapa busuknya perilaku elit dari badan sepak bola di negeri ini.
![Sekjen PSSI, Yunus Nusi [Foto: Twitter - buddykuofficial]](https://media.suara.com/suara-partners/cianjur/thumbs/1200x675/2022/12/29/1-sekjen-pssi-yunus-nusi-twitter-at-buddykuofficial.jpg)
"Kebusukan-kebusukan inilah yang mau saya ceritakan, agar publik tahu betapa perilaku elite sepakbola kita masih seperti itu. Apalagi akan ada KLB di awal tahun atau Kongres Biasa," jelasnya lagi.
PSSI seperti diketahui berencana untuk menggelar KLB dalam waktu cepat, usai mendapatkan desakan dari pemerintah. Dalam hal ini ada desakan dari rekomendasi Tim Gabungan Independin Pencari Fakta (TGIPF) terkait dengann Tragedi Kanjuruhan hingga menewaskan ratusan orang.
Keputusan untuk menggelar KLB dengan agenda pemilihan Ketua Umum di tanggal 16 Februari 2023 nanti, muncul ucai Iwan Bule menggelar rapat dengan Executive Committe (Exco) di tanggal 28 Oktober lalu.
Situasi yang terjadi ini disebut Bung Towel menjadi lading manfaat oleh ebebrapa pengurus PSSI untuk ‘merebut’.
"Kalau Sekjen pasti sudah tahu kalau Exco saya sebut saja inisial JR. Mereka mengumpulkan voters dari kalangan Asprov, yang khususnya Asprov dari Sumatra. Tentu arahnya menggiring mereka ke Kongres Biasa dan KLB," ungkap Bung Towel.
Dibeberkan juga oleh Bung Towel soal motif dialik dugaan rencana ‘kudeta’ tersebut.
"Motifnya tentu kalau bisa mengumpulkan suara. Itu yang akan ditawarkan kepada pihak lain peminat jadi ketua umum PSSI. Itulah manuvernya, itulah kasak-kusuknya, itulah kebusukannya karena di situ mengarahkan calon ketua umum kepada yang lain,” beber Bung Towel.
Menurut Bung Towel terkait dengan sikap yang dilakukan oleh beberapa orang pengurus PSSI tersebut, dianggap tak terpuji.
"Manuver busuk mementingkan diri sendiri, dengan tujuan mengincar Wakil Ketua Umum PSSI di periode yang akan datang. Seperti itulah atmosfer sepakbola Indonesia," terang Bung Towel. (*)
Sumber: Suara.com