SuaraCianjur.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi dengan bercanda terkait jenis bantuan yang diberikan terhadap penderita stunting.
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan penanganan stunting nasional selama 8 tahun menghasilkan penurunan kasus stunting sebanyal 15,4 persen.
"Penanganan stunting selama 8 tahun ini mengalami penurunan drastis dari 37 persen, kemudian pada 2022 menjadi 21,6 persen," ungkap Jokowi dalam keterangan pers pasca Rakernas Program Banggakencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023, Kamis (26/1/2023).
Jokowi menargetkan tahun depan agar angka stunting turun lebih jauh lagi ke angka 14 persen sesuai dengan anjuran World Health Organization (WHO).
Baca Juga:Bertrand Peto Kena 'Semprot' Bunda Corla Gara-Gara Bingung Tentukan Nama Panggilan
"Target kita tahun depan harus turun menjadi 14 persen karena standar di WHO itu harus di bawah 20 persen," sebutnya.
Dilansir Suara Cianjur pada Jumat (27/1/2023), Jokowi menyebut dengan data yang jelas dan terintegrasi, penyelesaian masalah stunting pada tahun ini semakin mudah dan terkonsolidasi.
"Kalau kita memiliki data yang jelas dan terintegrasi, gampang penyelesaian masalahnya, sehingga terkonsolidasi, karena masalah stunting juga berkaitan dengan lingkungan," paparnya.
Menariknya, Jokowi sempat berkelakar mengenai lelang bahan nutrisi untuk penderita stunting. Menurutnya, lelang bantuan berbentuk biskuit masih "nggak kena".
"Lelang paling mudah ya biskuit, tapi nggak kena itu. Yang dibutuhkan protein kok, dikasihnya biskuit, apalagi dikasih kopi susu sachet," sebut Jokowi.
Baca Juga:Legenda Bola Argentina, Juan Roman Riquelme Sebut Van Gaal Salah Besar Buat Messi Marah
Jokowi menutup keterangannya dengan menyatakan pihaknya akan berfokus melakukan penyelesaian stunting pada anak di dalam kandungan.
"Penyelesaian setelah lahir itu lebih sulit. Akan lebih mudah diselesaikan saat anak masih berada di dalam kandungan," pungkasnya. (*)