Alur Cerita Red Dragon (2002): Berburu Psikopat Sadis dengan Bantuan Dokter Gila! (Bagian 1)

Agen FBI Will Graham (Edward Norton) bekerjasama dengan Dr. Hannibal Lecter (Anthony Hopkins), seorang dokter gila pemakan daging manusia (kanibal) untuk berburu pelaku pembunuhan berantai dalam film Red Dragon. Seperti apakah alur ceritanya?

Thoriq Anwar
Sabtu, 28 Januari 2023 | 14:21 WIB
Alur Cerita Red Dragon (2002): Berburu Psikopat Sadis dengan Bantuan Dokter Gila! (Bagian 1)
Simak alur cerita Red Dragon (2002), seorang dokter psikopat bernama Hannibal Lecter (Anthony Hopkins) yang tega melakukan praktik kanibalisme. (Universal Studios)

SuaraCianjur.id - Simak alur cerita Red Dragon (2002), film yang mengisahkan perburuan psikopat sadis oleh agen FBI yang dibantu oleh seorang dokter gila.

Ternyata, Red Dragon yang dirils pada tahun 2002 ini merupakan prekuel dari film legendaris sebelumnya, Silence of the Lambs.

Lantas, seperti apakah alur ceritanya? Inilah alur cerita dari Red Dragon (2002) mengutip dari kanal Youtube PROJECT 13. 

Prolog

Prolog Red Dragon (2002) [Universal Studios]
Prolog Red Dragon (2002) (sumber: Universal Studios)

Film ini diawali dengan munculnya seorang dokter sekaligus psikolog bernama Dr. Hannibal Lecter (Anthony Hopkins) yang tengah menikmati sebuah acara live music di sebuah opera.

Baca Juga:Pengemudi Mobil Bantah Tabrak Lari Mahasiswa Cianjur, Netizen: Jangan Bikin Oknum Lagi Pak!

Setelah ia selesai menjamu makan malam teman-temannya, Hannibal kedatangan tamu, yakni seorang anggota FBI bernama Will Graham (Edward Norton). 

Will ingin berkonsultasi kepada Hannibal tentang kasus dari seorang pembunuh sekaligus pencuri organ manusia yang masih dalam pengejaran.

Dari situ Will menyimpulkan, motif pembunuh bukan mengambil organ tubuh korbannya untuk dijadikan cinderamata, tapi langsung dimakan oleh si pembunuh.

Bahkan lebih parahnya lagi, organ dalam si korban yang ditemukan menghilang cenderung suka dijadikan bahan makanan, yakni seperti hati, ginjal, lidah dan juga limpa.

Tapi, kesimpulan itu hanya perkiraan dari Will saja, dan masih belum terbukti kebenarannya. 

Baca Juga:Parah! HP Relawan Gempa Cianjur Digasak Orang Saat di Posko, Netizen: Jahat Banget Sumpah

Setelah obrolan selesai, Will yang sedang menunggu Hannibal mengambil jaket di ruang tamu, kemudian melihat barang-barang antik milik Dr. Hannibal. Pada saat itu, Will tanpa sengaja menemukan buku antik berjudul Larousse Gastronomique.

Anehnya, pada bagian tengah halaman buku tersebut terdapat sebuah kata-kata "Ris de veau", atau sebuah resep masakan yang berbahan hati, ginjal, lidah dan juga limpa. Bahan-bahan itu sama persis seperti organ dalam para korban.

Saat Will menyadari hal barusan, tiba-tiba dari belakang Hannibal pun langsung menusuk dia secara sadis. Saat hendak menghabisinya, Will balik menusuk Hannibal menggunakan busur panah, dan dilanjut dengan menembak Dr. Hannibal hingga sekarat.

Setelah kejadian itu, berita penangkapan Dr. Hannibal pun menjadi headline di banyak koran. Dr. Hannibal dihukum kurungan penjara seumur hidup. Sementara itu, Will memilih mengundurkan diri dari anggota FBI. 

Mulai Kehidupan Baru

Will Graham (Edward Norton) memulai hidup barunya setelah hampir mati di tangan Hannibal Lecter. [Universal Studios]
Will Graham (Edward Norton) memulai hidup barunya setelah hampir mati di tangan Hannibal Lecter. (sumber: Universal Studios)

Beberapa tahun kemudian, Will bersama keluarga kecilnya mulai menjalani hidup normal. Tetapi pada hari itu, mantan rekan Will bernama Agent Crafford tiba-tiba datang untuk sekadar meminta bantuan dalam memecahkan kasus pembunuhan berantai yang tengah meneror kota Birmingham.

Awalnya, Will sempat menolak, tapi ketika Will melihat foto-foto korban yang sangat mengkhawatirkan, mau tidak mau Will pun mengiyakan tawaran tersebut.

Setelah Will menganalisa tempat kejadian kasus-kasus, ia menyimpulkan si pembunuh telah melakukan kejahatan tersebut pada saat malam bulan purnama dengan melukai bagian leher korban, dilanjut dengan menembak di saat korban tertidur pulas.

Menurut Will, bahkan si pelaku juga sengaja memberikan jejak pembunuhan dengan meletakkan pecahan kaca di kelopak mata keluarga itu, termasuk meninggalkan berkas gigitan di bagian tubuh korban.

Merasa butuh bantuan, Will akhirnya menghubungi Dr. Hannibal Lecter, pria yang sempat menusuknya beberapa tahun lalu, ke rumah sakit jiwa. 

Akankah keduanya dapat membongkar kasus pembunuhan berantai tersebut? Mengapa Hannibal setuju membantu agen Will? Apakah ada motivasi lain di balik niatannya?

(bersambung ke bagian 2)

Sumber: YouTube PROJECT 13 (*)

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Hiburan

Terkini

Tampilkan lebih banyak