SuaraCianjur.id - Katanya, malam pertama suami-istri yang baru menikah harus berdarah agar keperawanan sang istri terbukti. Mitos atau fakta?
Anda pasti sudah familiar dengan mitos terkait keperawanan yang hilang pada malam pertama.
Ya, hal ini terus berlanjut di masyarakat sampai-sampai menjadi stigma bahwa seorang wanita harus mengeluarkan darah saat hubungan seksual pertamanya agar keperawanannya dapat terbukti.
Menanggapi hal itu, seksolog Zoya Amirin berpendapat tidak benar menghubungkan keperawanan dan darah pada malam pertama.
Baca Juga:Alur Cerita Red Dragon (2002): Berburu Psikopat Sadis dengan Bantuan Dokter Gila! (Bagian 1)
"Malam pertama harus berdarah itu adalah mitos," ujar Zoya Amirin dalam video yang diunggah di akun YouTube Zoya Amirin, Agustus 2020.
Zoya menjelaskan bahwa berdarah bukan tanda keperawanan, tetapi tanda robeknya selaput dara. Dia lantas menjelaskan bahwa sifat selaput dara wanita sangat elastis.
"Saking elastisnya malah nggak berdarah saat hubungan pertama. Dia juga punya lubrikasi alat yang cukup," ungkap Zoya.
Zoya kemudian menegaskan bahwa berdarah saat malam pertama bukan tanda keperawanan seseorang.
"Berdarah tanda lubrikasi yang kurang dan kondisi tidak nyaman sehingga ada robekan di selaput dara," pungkas Zoya Amirin. (*)
Baca Juga:Pengemudi Mobil Bantah Tabrak Lari Mahasiswa Cianjur, Netizen: Jangan Bikin Oknum Lagi Pak!