Ayam Dulu, atau Telur Dulu? Ini Jawabannya Kata dr Zaidul Akbar

Pakar kesehatan herbal dr. Zaidul Akbar menjawab pertanyaan 'mana yang lebih dulu ada, ayam dulu atau telur dulu?' yang selalu menjadi perdebatan sejak masa sekolah. Apa jawaban dr. Zaidul Akbar?

Thoriq Anwar
Rabu, 08 Februari 2023 | 09:20 WIB
Ayam Dulu, atau Telur Dulu? Ini Jawabannya Kata dr Zaidul Akbar
Ilustrasi ayam dan telur. ((Image by Freepik))

SuaraCianjur.id - Anda pasti sudah tidak asing dengan perdebatan terkait mana yang lebih dulu ada di dunia, ayam dulu atau telur dulu yang lebih awal ada?

Nah, ternyata jawabannya sudah ada dalam al-Quran dan al-Hadits menurut pakar kesehatan herbal dan juga pendakwah, dr. Zaidul Akbar.

Secara khusus telur tidak disebutkan dalam al-Quran maupun al-Hadits, namun dalam hal lain lebih ke arah benih.

Namun menurut dr Zaidul Akbar, pakar kesehatan herbal sekaligus pendakwah, dikatakan bahwa ayam lebih dulu ada dibandingkan telur. Hal ini termaktub dalam Surah Az-Zariyat ayat 49.

Baca Juga:Luis Milla Beberkan Pemain Indonesia Kurang Paham Bermain Bola

"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah," (terjemahan al-Qur'an Kementeria Agama)

dr Zaidul Akbar. Penulis buku Jurus Sehat Rasulullah, membagikan cara memasak telur sehat tanpa digoreng namun tetap memiliki rasa. 

Melansir dari YouTube dr Zaidul Akbar Official Rabu (8/2/2023), mengonsumsi telur boleh-boleh saja, bahkan dr Zaidul Akbar pun menyukai sumber pangan alami tersebut. 

Telur sendiri adalah baik untuk tubuh, akan tetapi kadang-kadang dalam proses ternak ayam tidak sesuai prosedur, misalnya ayam petelur tidak dirawat dengan sehat.

Selain itu, kandang yang buruk dan pakan yang banyak mengandung zat kimia efeknya kualitas telur yang dihasilkan menjadi kurang baik. Dampak ke tubuh, dapat membuat gatal, alergi, dan bisulan.

Baca Juga:Luis Milla, Tak Diperpanjang Timnas, Kini Gacor Dengan Persib Bandung. PSSI Nyesel ?

"Kandungan telur luar biasa, mulai dari vitamin A, D, E dan beberapa vitamin B 12, 5, 6, dan seterusnya termasuk zat yang penting selenium, fosfor, iodium. Maka sejatinya kita bisa menjadikan telur sebagai sumber pangan untuk kita dan keluarga, asal telurnya benar," paparnya.

Meskipun enak untuk dikonsumsi, makan telur dibatasi cukup satu butir per hari agar kolesterol di dalam darah tetap normal.

Pun Zaidul Akbar menambahkan, hal ini sesuai prinsip tidak berlebihan dalam Islam, konsumsi telur sewajarnya saja. (*)

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Gaya Hidup

Terkini

Tampilkan lebih banyak