SuaraCianjur.id – Akhir-akhir ini, istilah HAARP menjadi tren di media sosial dan memicu perbincangan panjang lebar. Ini berkaitan dengan gempa yang terjadi di Turki, yang disertai dengan kilatan cahaya yang mencolok. Banyak orang yang kemudian mengaitkan kilatan tersebut dengan HAARP (High Frequency Active Auroral Research Program).
HAARP adalah sebuah program penelitian atmosfer aktif yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat dan dikelola oleh Agencja untuk Penelitian Pertahanan Nasional. Program ini bertujuan untuk mengetahui lebih banyak tentang atmosfer bumi dan bagaimana iklim dan cuaca dipengaruhi oleh unsur-unsur alam.
Namun, banyak orang yang mempertanyakan apakah HAARP benar-benar memiliki hubungan dengan gempa yang terjadi di Turki. Ada teori yang menyatakan bahwa HAARP dapat digunakan untuk memicu gempa dengan menggunakan gelombang elektromagnetik.
Meskipun demikian, para ahli geologi dan teknologi negara membantah adanya hubungan antara HAARP dan gempa Turki. Mereka menyatakan bahwa gempa alam seperti itu merupakan hasil dari aktivitas geologi dan bukan merupakan dampak dari teknologi manusia.
Baca Juga:Luis Milla Beberkan Pemain Indonesia Kurang Paham Bermain Bola
Salah satu yang memberikan tanggapan terkait dengan HAARP adalah Kepala Pusat BMKG, Daryono. Dalam penuturannya di twitter, Daryono menanggap bahwa fenomena tersebut adalah hal yang lazim.
Daryono menjelaskan, saat batuan kulit bumi mengalami atau mendapat tekanan yang hebat dan sangat kuat, mendekati batas elastisitasnya, maka sebelum failure, akan melepaskan gelombang elektromagnetik.
"Dari sinilah awal cerita lightning during the earthquake, pencahayaan gempa atau seismoelectric effect," ujarnya, Rabu (8/2/2023).
Kemudian, dia juga menegaskan bahwa keterkaitan ini adalah angan-angan kosong.
"Adalah angan angan kosong, mengkait-kaitkan gempa dengan HAARP," pungkas Daryono.
Baca Juga:Luis Milla, Tak Diperpanjang Timnas, Kini Gacor Dengan Persib Bandung. PSSI Nyesel ?
Konspirasi HAARP dan gempa Turki ini viral setelah akun @SnezhinaBoahen mengunggah videonya pada 7 Februari 2023. Dalam video tersebut tampak cahaya sebelum detik-detik gempa Turki terjadi. (*)