Muhaimin Iskandar Pede Pemilu 2024 Tetap Gunakan Sistem Proporsional Terbuka

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar optimis Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka, Selasa (21/2/2023). Hal ini menyangkut isu sistem proporsional tertutup yang gencar disuarakan oleh beberapa pihak.

Thoriq Anwar
Rabu, 22 Februari 2023 | 08:20 WIB
Muhaimin Iskandar Pede Pemilu 2024 Tetap Gunakan Sistem Proporsional Terbuka
Ketum DPP PKB Muhaimin Iskandar saat menghadiri Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Anggota Legislatif PKB 2024, Selasa (21/2/2023). ((Instagram/@cakiminow))

SuaraCianjur.id - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar mengatakan pihaknya optimis Pemilu 2024 mendatang tetap akan digelar dengan sistem proporsional terbuka.

Pria yang biasa disapa Cak Imin tersebut meyakini jika majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) akan bijak dalam memutuskan soal perkara sistem pemilu proporsional tetap dilakukan secara terbuka. 

Hal ini berkebalikan dengan isu pemilu proporsional tertutup yang santer menjadi wacana di tengah kalangan elit politik.

Cak Imin mengatakan, pihaknya masih percaya jika para hakim MK memiliki kemampuan untuk membaca fakta-fakta yang terjadi.

Baca Juga:Hujan Gol! Liverpool Kena Bantai, Anfield Jadi Taman Bermain Real Madrid

"Yang pertama faktanya pemilu tinggal beberapa bulan yang akan datang. Pas satu tahun. Yang kedua, semua proses prosedur cara kerja KPU dan partai telah berjalan dengan sangat optimal dan sukses," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, dikutip dari suara.com Rabu (22/2/2023).

Ia menilai pilihan sistem pemilu adalah keputusan politik bersama semua komponen bangsa, bukan ditentukan melalui aspek hukum.

"Tidak aspek hukum. Bukan aspek hukum. Sehingga dari aspek itu saya optimis para hakim akan wise (bijak) memutuskan sesuai dengan keputusan yang sudah ada, yaitu terbuka," sebutnya.

Menurutnya, jika yang diputuskan kekinian sistem pemilu proporsional tertutup, maka hal itu dianggap tak adil. 

Ia menyebut kalau pun mau diterapkan, sisten pemilu tertutup baru ideal diterapkan setelah pemilu 2024.

Baca Juga:Ledakan Keras di Blitar Tewaskan 4 Orang dan Hancurkan 25 Rumah, Pemicunya Rakit Petasan Sambil Merokok

"Jadi kalau mengubah sistem hendaknya ketika mengakhiri pemilu, sehingga ada persiapan 5 tahun untuk semua komponen pemilu menyiapkan diri," sebut Muhaimin. 

"KPU, parpol, masyarakat, pemilih, caleg, capres, semuanya harus menyiapkan diri," lanjutnya.

Selain itu, ia mengatakan, jika pemilu diubah ke sistem tertutup maka yang akan terjadi yakni stagnansi politik.

"Akan ada stagnasi-stagnansi politik di mana persiapan berubah. Saya menganggap kalau itu terjadi akan mengancam pelaksanaan pemilu," pungkasnya. (*)

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Berita

Terkini

Tampilkan lebih banyak