SuaraCianjur.id - Ketua umum PSSI yang baru yakni Erick Thohir, kini kembali bergerak dengan mengungkapkan misinya untuk memberantas para mafia bola di Indonesia. Hal ini ia rasa sebagai salah ssatu faktor yang menyebabkan sepakbola tanah air sulit untuk berkembang.
"Kita vonis kartu merah untuk para mafia bola. Sepakbola kita sulit berkembang selama mafia pengatur skor belum kita tendang," kata Erick Thohir dalam keterangan persnya di media center Stadion Utama Gelora Bung Karno, dikutip cianjur.suara.com dari situs resmi PSSI, Rabu (22/2/2023).
Bersama dengan Polri, Erick Thohir menegaskan akan menindak setiap pelaku yang terlibat dalam kasus pengaturan skor hingga ke akar-akarnya. Ia bekerjasama langsung dengan Kapolri yang saat itu juga hadir yakni Listyo Sigit Prabowo untuk menyusun langkah dalam misi menindak tegas pelaku mafia bola ini.
"Akarnya yang perlu kita cabut, dan kita tidak boleh takut! Hukumannya bertingkat. Tapi kalau perlu, seumur hidup diblacklist dari sepakbola, biar jera. Posisi saya tegas: tumpas mafia pengatur skor sampai tuntas." ujar Erick Thohir.
Baca Juga:Bupati Indramayu Nina Agustina Si Anak Eks Kapolri yang Tak Akur dengan Lucky Hakim
"Saya siap bekerjasama dengan Pak Listyo Sigit untuk mengobati borok dalam sistem yang sakit. Jadi bukan sekedar basa-basi di permukaan kulit," lanjutnya.
Sekali lagi Erick Thohir menegaskan bahwa PSSI dan Polri, tidak akan memberi ruang dan kesempatan bagi para pelaku mafia bola tersebut demi memajukan persepakbolaan di Indonesia.
"Tidak ada ruang bagi mafia yang bikin sepakbola kita jadi pecundang. Saya siap keluarkan kartu merah bagi para mafia bola," jelasnya.
Sejauh ini pergerakan Erick Thohir dalam membenahi sepak bola di Indonesia terbilang cukup cepat. Pada rapat pertamanya saja di hari, Sabtu (18/2/2023) lalu, ia telah umumkan terbentuknya dua komite adhoc, yang secara khusus akan mengurusi kepentingan suporter dan pembangunan infrastruktur.
Sumber: pssi.org
Baca Juga:Alokasi Anggaran PEN Dihentikan, Subsidi Upah Pekerja Tak Diperpanjang