SuaraCianjur.id - Semakin banyak warna yang dimakan, semakin bagus untuk tubuh. Makanan apa itu? Inilah makanan yang dimaksud kata Zaidul Akbar.
Konsumsi sayuran dan buah-buahan dengan rutin sudah terbukti bagus untuk kesehatan tubuh. Hal ini diperkuat dengan banyaknya khasiat yang terkandung di dalam berbagai jenis makanan alami seperti sayuran dan buah-buahan.
Tidak hanya itu, kandungan warna pada sayuran dan buah-buahan pun ternyata memiliki manfaat bagi tubuh.
Hal ini diungkapkan pakar kesehatan herbal dr. Zaidul Akbar dalam rekaman ceramahnya yang diunggah di kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, Sabtu (25/2/2023).
Baca Juga:Lokasi Tempat Menginap Jokowi dan Iriana di IKN Didisain dengan Konsep Ekowisata
Zaidul Akbar mengatakan, secara teori apabila sayuran dan buah-buahan yang dikonsumsi memiliki banyak variasi warna, semakin banyak warna pada sayuran dan buah semakin bagus dan lengkap gizi yang diterima tubuh.
Ia mencontohkan wortel, paprika, manggis dan kiwi yang memiliki warna beragam dan sangat baik untuk tubuh jika dikonsumsi setiap hari.
"Semakin banyak warna beginian yang anda makan setiap, semakin bagus untuk tubuh anda," terang dr. Zaidul Akbar dikutip SuaraCianjur.id, Sabtu (25/2/2023).
Apalagi, berdasarkan penelitian dokter William Li dalam bukunya Eat to Beat Your Diet, disebutkan bahwa produk sayuran dan buah-buahan dengan beragam warna tersebut memiliki khasiat memproteksi gen dan DNA di dalam tubuh.
"Ternyata beberapa produk-produk makanan yang ada seperti ini memiliki kapasitas untuk memproteksi gen atau DNA dalam tubuh kita," terang dr. Zaidul Akbar.
Baca Juga:Depresi Akibat Pemerkosaan: Bagaimana Mencegah dan Mengatasi Dampaknya
Hubungan Makanan dengan Keimanan
Dr. Zaidul Akbar menerangkan hubungannya antara habit atau kebiasaan makan dengan keimanan dalam agama islam.
Ia menyebutkan bahwa dalam Al Qur'an, urusan kebiasaan makan kerap dikaitkan atau disandingkan dengan Setan atau Iblis.
Hal ini lantaran dalam sejarah kenabian, Nabi Adam dan Siti Hawa dikeluarkan dari surga karena tergoda hasutan Iblis memakan buah Khuldi, buah terlarang.
"Ada urusan apa dengan makanan, saat Al Qur'an membahas setan dan iblis? Karena kita tahu tergelincirnya Nabi Adam itu karena makanan," jelas Zaidul Akbar.
Menurut para ulama, disebutkan bahwa penyebab turun dan melemahnya iman seseorang disebabkan oleh kelebihan makan.
"Para ulama menyebutkan bahwa penyebab turun dan lemahnya iman seseorang karena kebanyakan makan," terang Zaidul Akbar.
"Jadi makan dalam Islam pun supaya kita bisa berdiri untuk ibadah," pungkasnya. (*)