Jokowi Klaim di Masa Kepemimpinannya Selama Dua Periode, Indonesia Banyak Perubahan, Netizen: Masa Iya?

Pada acara pembukaan Workshop dan Rakernas PAN, Presiden Jokowi mengklaim bahwa di masa kepemimpinannya, Indonesia telah banyak berubah.

Hagi Lukasyah
Senin, 27 Februari 2023 | 14:48 WIB
Jokowi Klaim di Masa Kepemimpinannya Selama Dua Periode, Indonesia Banyak Perubahan, Netizen: Masa Iya?
Jokowi saat membuka kegiatan Workshop dan RAKERNAS PAN, di Semarang, Minggu (26/2/2023) (tangkapan layar youtube PAN TV)

SuaraCianjur.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa di masa kepemimpinannya selama 8 tahun, berhasil membuat banyak perubahan untuk Indonesia. Hal ini dia sampaikan pada saat membuka kegiatan Workshop dan Rakernas Partai Amanat Nasional (PAN) di Semarang, Minggu (26/2/2023).

"Kita sudah bekerja 8 tahun, semuanya sudah banyak perubahan-perubahan yang kita lakukan. Sehingga ke depan, harus kita lanjutkan perubahan-perubahan yang telah kita lanjutkan," jelas Jokowi. 

Klaim Jokowi ini didasarkan pada sektor pembangunan nasional dan peningkatan ekonomi. Dirinya mengatakan bahwa upaya pembangunan sudah terdistribusikan ke seluruh Indonesia, bukan hanya Pulau Jawa. 

"Dulu pembangunan selalu Jawa sentris, infrastruktur dibangun hampir 70% di Jawa, kemudian digeser jadi Indonesia sentris,"  lanjut Jokowi.

Baca Juga:Rekam Jejak Pesawat Latih Piper Cub, dari Belanda hingga Indonesia

Baginya pembangunan infrastruktur ini berdampak pada meningkatnya investasi di luar Pulau Jawa. 

"Investasi bergeser, dulu 70-30, dulu selalu 70% di Jawa. Sekarang sudah bergeser 53% di luar Jawa," jelas Jokowi.

Selanjutnya, Jokowi menuturkan bahwa dirinya telah berhasil mendorong peningkatan ekonomi melalu program dana desa. Dirinya mengklaim telah menggelontorkan Rp 470 triliun dana desa untuk mendorong perekonomian di pedesaan. Hal ini dinilai sebagai komitmen besar negara.

"Ini komitmen menggeser kota sentris menuju desa sentris. Sehingga jalan-jalan produksi desa itu semua terbangun, meskipun belum selesai," ujarnya.

Meski demikian, klaim Jokowi ini mendapat penolakan dari masyarakat. Publik malah menilai sebaliknya karena angka pengangguran semakin tinggi, juga nilai hutang tinggi. 

Baca Juga:Angin Kencang Dan Gelombang Laut Tinggi di Bali, Warga Diminta Hati-hati

“Kira kira apa yg bisa dibanggakan, angka pengangguran sangat tinggi, nilai hutang sangat tinggi, semua tambang sudah digadaikan, lahan hutan begitu luas dikuasai perorangan bukan lagi bumn, anggaran proyek tidak kenal efisiensi, tapi ya itulah negeriku,” cuit akun twitter amirullahgani. (*)

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Berita

Terkini

Tampilkan lebih banyak