Pengertian, Gejala, dan Pencegahan Stroke Hemoragik

Stroke hemoragik adalah kondisi kesehatan yang sangat serius dan dapat mengancam jiwa. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan perdarahan, yang dapat menyebabkan beberapa area kekurangan oksigen dan kerusakan otak.

Ananda Saputra
Kamis, 02 Maret 2023 | 11:55 WIB
Pengertian, Gejala, dan Pencegahan Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik adalah kondisi kesehatan yang sangat serius dan dapat mengancam jiwa (pexels/AndreaPiacquadio)

SuaraCianjur.id- Stroke hemoragik adalah suatu kondisi kesehatan yang sangat serius yang terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan perdarahan.

Kondisi ini dapat mempengaruhi sirkulasi darah normal di otak dan menyebabkan beberapa area kekurangan oksigen.

Selain itu, penumpukan darah juga dapat menekan area otak di sekitarnya, menyebabkan kerusakan atau bahkan kerusakan total.

Stroke hemoragik seringkali disebabkan oleh hipertensi atau tekanan darah tinggi, terutama jika tekanan darah seseorang sangat tinggi dalam jangka waktu yang lama atau konsisten.

Baca Juga:Puan Maharani Minta Jangan Ada Pungli dalam Pengurusan Sertifikat Tanah

Ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan stroke hemoragik, antara lain aneurisma otak, tumor otak baik primer maupun metastatik, kondisi yang melibatkan pembuluh darah yang lemah di otak seperti penyakit moyamoya atau angiopati amiloid serebral, penggunaan obat pengencer darah yang dapat memicu atau memperburuk pendarahan di otak, cedera kepala, dan stroke iskemik yang kemudian mengalami perdarahan sekunder.

Ada berbagai jenis gejala yang muncul pada stroke hemoragik, tergantung pada lokasi pembuluh darah yang pecah dan jenis stroke hemoragik yang dialami oleh penderita.

Pendarahan intraserebral biasanya terjadi tiba-tiba tanpa peringatan dan memburuk dalam waktu 30-90 menit setelahnya.

Tanda-tanda stroke hemoragik yang mungkin dialami oleh pasien dapat bervariasi dan meliputi beberapa gejala seperti sakit kepala tiba-tiba yang parah, sensitivitas terhadap cahaya atau fotofobia, rasa pusing, mual dan muntah, kejang-kejang, pingsan, kesulitan dalam berbicara atau kehilangan kemampuan berbicara (afasia), kelemahan pada satu sisi tubuh, kelumpuhan atau hilangnya indra peraba, kehilangan satu sisi dari semua indra dua sisi seperti penglihatan, pendengaran dan sentuhan, serta kaku pada leher.

Beberapa upaya untuk mencegah stroke hemoragik adalah mengelola kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan kolesterol tinggi.

Baca Juga:Asal Nama Rubicon, Jeep Mewah Semakin Populer Sejak Kasus Mario Dandy

Selain itu, menjaga pola makan sehat dan berat badan yang ideal juga berperan penting dalam peredaran darah dan kesehatan jantung.

Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan juga dianjurkan, karena masalah yang dapat menyebabkan stroke seringkali dapat dideteksi jauh sebelum gejalanya muncul.


Menghindari gaya hidup berisiko seperti merokok, penggunaan tembakau (termasuk vaping), penyalahgunaan obat resep atau narkoba, penyalahgunaan alkohol, dan perilaku berbahaya lainnya juga dianjurkan.

(*/Tigor Hutabarat)

Sumber: halodoc.com

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Gaya Hidup

Terkini

Tampilkan lebih banyak