SuaraCianjur.Id- Susi Pudjiastuti, pendiri Susi Air, telah meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Papua karena insiden pembakaran pesawat dan penyanderaan Pilot Captain Philip Mark Mehrtens oleh kelompok yang mengklaim sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah berdampak pada operasional Susi Air di daerah tersebut.
Menurut Susi, hampir 70% operasional penerbangan di Papua terhenti akibat insiden tersebut.
"Jadi kami mohon maaf, saya sebagai founder Susi Air ingin meminta maaf kepada masyarakat Papua, Pemerintah Daerah, dan seluruh pengguna penerbangan Susi Air di Papua menjadi terganggu, karena 70% dari penerbangan Porter kita akhirnya jadi terhenti sekarang," kata Susi.
70% operasional penerbangan jenis Porter yang dihentikan telah berdampak pada beberapa daerah yang terlayani oleh penerbangan perintis dan mengakibatkan terputusnya akses, termasuk di Papua.
Baca Juga:Duh! Lima Oknum Polisi Tertangkap Tangan Menjadi Calo Penerimaan Bintara Polri di Jawa Tengah
Menurut Susi, insiden ini juga berdampak pada masyarakat Papua yang terhambat dalam segala urusannya, mulai dari distribusi kebutuhan pokok seperti makanan dan minuman, hingga kesulitan dalam melakukan perjalanan yang hanya dapat dilalui dengan pesawat jenis Porter dan berjalan kaki.
"Kalau pesawat Porter terbang satu hari 30-40 flight, berarti sudah lebih dari 20-25 flight terhenti, dan tentu itu mengganggu kegiatan dan supply logistik dari pada masyarakat yang hidup di pegunungan," ucapnya.
Pesawat jenis Porter memiliki kemampuan untuk mendarat dan lepas landas di bandara-bandara kecil dengan luas rata-rata hanya 200-300 meter.
Pesawat ini berfungsi untuk melayani rute-rute yang tidak dapat dilayani oleh pesawat jenis Caravan.
"Tempat yang tidak mungkin terjangkau dengan yang lain, kecuali dengan helikopter atau jalan kaki. Karena jalan di papua juga belum banyak," imbuhnya.
Baca Juga:Keren! Jimin BTS Resmi Ditunjuk sebagai Brand Ambassador Tiffany & Co
"Pasti berdampak, kalau ada yang sakit jadi tidak bisa berobat, makanan juga semakin berkurang. Sebanyak 70% dari penerbangan flight kurang lebih 20-25 flight. (Biasanya) pesawat Porter bisa mengangkut 7 orang, barang 900 kg, itu hitungan real-nya," jelasnya.
Susi menyatakan bahwa meskipun Susi Air saat ini mengalami kerugian secara finansial, yang lebih besar lagi adalah kerugian yang dialami masyarakat Papua karena mereka tidak dapat mengakses tempat lain.
Susi juga menegaskan bahwa insiden tersebut akan membuat penerbangan Susi Air menjadi lebih baik di masa depan dan keamanan akan lebih dijaga ketat.
Namun, beberapa penerbangan sementara waktu terhenti karena beberapa pilot merasa trauma akibat insiden tersebut. (*)
(*/Haekal)
Sumber: Twitter Heraloebss