SuaraCianjur.id – Hasil investigasi awal, pihak kepolisian menduga penyebab terjadi kebakaran di Depo Pertamina Plumpang adalah gangguan teknis saat pengisian ulang Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, usai meninjau lokasi Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).
"Gangguan teknis terjadi pada saat pengisian menyebabkan adanya tekanan berlebih yang membuat depo Pertamina terbakar," ujar Listyo Sigit.
Dugaan ini didapat setelah pihak kepolisian yang didampingi tim dari Pertamina melakukan pengecekan awal.
“Baru saja kami dengan tim Pak Kapolda, Kabareskrim Polri, dan tim gabungan investigasi didampingi rekan-rekan Pertamina melakukan pengecekan awal di TKP,” lanjut Listyo Sigit.
Baca Juga:Nelayan Makassar Demo Tolak Reklamasi di Sekitar Pulau Lae-lae
Meski demikian, dugaan ini harus diselidiki lebih lanjut. Hal ini guna mendapatkan informasi yang lebih mendalam.
“Saat ini sedang dalam pendalaman, tentunya saat ini saya belum bisa jelaskan karena saat ini tim sedang bekerja," kata Sigit.
Sebelumnya, Depo Pertamina Plumpang meledak dan menyebabkan kebakaran hebat yang menjalar ke pemukimam warga. Akibat kejadian ini, setidaknya terdapa 18 orang meninggal, dan 35 orang sedang dalam perawatan.
Direktur Pertamina, Nicke Widyawati, menyampaikan turut prihatin dan bela sungkawa kepada seluruh korban.
"Saya dan jajaran Pertamina menyampaikan bela sungkawa, duka cita yang sebesar-besarnya karena insiden kebakaran pipa di terminal Plumpang ini telah menyebabkan ada 18 orang meninggal," ujar Nicke di Jakarta Selatan, Sabtu (4/3/2023). (*)
Baca Juga:Dua Wakil Timur Tengah Dipulangkan Wakil Asean dari Gelaran Piala Asia U-20