SuaraCianjur.Id- Rizky Syarif, mantan gitaris dari grup musik Alexa, telah menunjukkan bahwa ia tidak hanya memiliki bakat di bidang musik, tetapi juga di bidang ilmu pengetahuan.
Saat ini, ia menjadi peneliti dan fisikawan di CERN, organisasi penelitian nuklir terbesar di dunia.
Rizky Syarif lahir pada tanggal 8 Agustus 1986 di Jakarta, Indonesia.
Dia mulai menekuni dunia musik pada usia muda dan menjadi gitaris di grup musik populer Indonesia, Alexa.
Baca Juga:Enggak Ada Jakarta, iKON Umumkan World Tour Bertajuk 'TAKE OFF'
Bersama Alexa, Rizky merilis sejumlah album dan lagu hit seperti "Jangan Kau Lepas" dan "Kisah".
Namun, setelah beberapa tahun berkarir di dunia musik, Rizky merasa tertarik pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
Setelah lulus dari Universitas Indonesia dengan gelar sarjana di bidang teknik fisika, Rizky memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Swiss.
Di sana, ia mendapatkan gelar master dalam bidang fisika teoretis dari ETH Zurich.
Setelah menyelesaikan gelar master-nya, Rizki menjadi peneliti di CERN, organisasi penelitian nuklir terbesar di dunia.
Baca Juga:Fakta Longsor di Serasan Natuna: 15 Korban Tewas, 12 Berhasil Teridentifikasi
Di CERN, Rizky terlibat dalam proyek-proyek penelitian fisika dan teknologi tingkat tinggi, termasuk proyek Large Hadron Collider (LHC), eksperimen ALICE, dan proyek Dark Matter.
Dia juga terlibat dalam proyek-proyek yang meneliti partikel-partikel subatom dan fenomena-fenomena yang terjadi di alam semesta.
Meskipun sudah fokus di bidang penelitian, Rizky tetap bersemangat dalam bidang musik.
Dia masih mengikuti perkembangan dunia musik, dan bahkan pernah mengadakan konser bersama Alexa pada tahun 2019.
Rizky Syarif membuktikan bahwa seseorang dapat memiliki minat yang berbeda di bidang yang berbeda-beda.
Bakatnya di bidang musik membantunya mendapatkan pengakuan dan kesuksesan, sementara minatnya di bidang ilmu pengetahuan membawanya ke tempat-tempat yang jauh lebih tinggi. (*)
(*/Haekal)
Sumber: Instagram Frix id