SuaraCianjur.id - Buntut kasus mantan pegawai pajak Rafael Alun semakin memeperkeruh Kemenkeu, baru-baru ini beredar kabar terkait penyelewengan uang negara sebanyak 300 Triliun.
kabarnya, penyelewengan tersebut melibatkan sekitar 200 pegawai Kemenkeu sejak tahun 2009.
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani memberikan keterangannya pada konferensi pers di laman resmi Youtube Sekretariat Presiden di Surakarta, dikutip cianjur.suara.com Sabtu (11/3/2023).
“Ya, saya sudah menerima surat dari Pak Mahfud MD sebanyak 36 halaman. Dan sudah saya scan juga. Namun, saya tidak melihat ada angka 300 triliun disitu, bahkan dari 36 halaman tersebut, saya tidak menemukan angka satupun,” Ujar Sri Mulyani.
Baca Juga:Hasil Spezia vs Inter Milan: Aquilotti Permalukan Nerazzurri 2-1
Dalam kunjungan Jokowi ke kantor pajak Surakarta kemarin, Sri Mulyani mengaku bahwa dirinya mendapat desakan dari Presiden untuk segera membersihkan citra buruk masyarakat terhadap Kemenkeu.
“Kita saat ini sedang menjalin hubungan disiplin dengan instansi seperti KPK, Kami terbuka dengan data-data. Kalau memang ada tindak kriminal seperti korupsi, maka akan ditangani oleh penegak hukum,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga mengaku bahwa pihaknya telah sangat kooperatif dalam menanggapi isu ini.
“Ya tentu kami sangat kooperatif, beberapa kali saya bilang, ayo Pak Mahfud mari bekerjasama dengan kita,” Tutupnya.
Kemenkeu saat ini sedang dalam perbincangan hangat di kalangan masyarakat, berawal dari Dandy yang merupakan anak dari Rafael Alun, mantan Kasubbag DJP yang menganiaya David hingga koma.
Baca Juga:Tak Puas dengan Hasil Imbang di Laga Arema FC vs Dewa United, Jan Olde Riekerink: Kami Layak Menang
Hingga kini, David telah mendekap dalam tahanan, sementara sang ayah masih diseldiki KPK karena memiliki sejumlah harta kekayaan yang fantastis serta, mempunyai puluhan miliyar yang terbagi ke dalam ratusan rekeningnya di luar negeri. (*/thoriq)