SuaraCianjur.id - Mantan napi teroris Bom Buku 2011, Pepi Fernando blak-blakan pernah tersesat mengikuti jaringan teroris NII (Negara Islam Indonesia).
Hal ini ia kemukakan di podcast Close the Door milik Deddy Corbuzier. Lebih jauh ia mengatakan dirinya pernah merakit bom yang ditargetkan untuk 4 sasaran.
Keempat sasaran tersebut adalah musisi Ahmad Dhani, mantan ketua Ormas Pemuda Pancasila Yapto, Ketua JIL Ulil Abshar Abdalla, dan mantan ketua BNN pada saat itu.
Kemudian, Pepi mengatakan lebih lanjut alasan mengapa menargetkan beberapa target tersebut sebagai sasaran.
Baca Juga:Sering Insomnia? Waspada, Ternyata Tidak Kesehatan Fisik tapi Juga Pengaruh pada Kesehatan Mental
“Iya pada saat itu saya menarget mereka tidak bermaksud untuk membunuh, melainkan ingin mengetes sejauh mana kekuatan bom yang saya buat,” Ujar Pepi mengutip Youtube Deddy Corbuzier (17/3/2023).
Lebih jelas lagi, Pepi mengaku mengincar Ahmad Dhani dikarenakan pada saat itu sedang gencar-gencarnya bahwa vokalis Dewa 19 tersebut menganut agama Yahudi.
"Karena hari itu, mas Dhani itu lagi kencang-kencangnya bahwa beliau itu keturunan Yahudi. Jadi bukan mas Dhani yang dihantam, tetapi Yahudinya itu yang ingin saya hantam, ucap Pepi.
Lantas di acara podcast tersebut, dirinya terbuka dan mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada mantan suami Maia Estianty tersebut.
“Saya merasa sangat bersalah sekali kepada Mas Dhani dan korban yang lain, saya berjanji tidak akan mengulanginya,” Ucap Pepi Fernando.
Baca Juga:Sambangi Podcast Deddy Corbuzier, Napi Teroris Gereja Serpong ini Minta Maaf
Pepi Fernando ditangkap pada tahun 2011 di Aceh, kala itu dirinya sedang merencanakan untuk meledakkan bom di Gereja Serpong.
Diketahui, Pepi Fernando telah berikrar untuk kembali pada NKRI. Dalam aksi terornya dahulu, ada kira-kira 7 target yang ia targetkan, akan tetapi tidak ada korban jiwa. Namun, lengan salah satu polisi AKBP Dodi putus lantaran gagal menjinakkan bom buku tersebut. (*)
Sumber: YouTube Close the Door (Deddy Corbuzier)