SuaraCianjur.Id- Kritik adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Setiap orang pasti pernah mengalami kritik dalam kehidupannya.
Namun, tidak semua orang bisa menerima kritik dengan baik. Beberapa orang bahkan cenderung menolak kritik dan bertindak dengan cara yang disebut sebagai "anti kritik".
Apa itu Anti Kritik?
Menurut penulis buku "The Gift of Feedback" dari Douglas Stone dan Sheila Heen, anti kritik adalah "kecenderungan untuk menolak umpan balik yang tidak sesuai dengan pandangan kita tentang diri kita sendiri atau pandangan kita tentang dunia."
Baca Juga:Biaya Berobat Naik 13,6 Persen, Ini 5 Cara agar Tidak Jatuh Miskin karena Sakit!
Anti kritik bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk rasa takut, rendah diri, dan kebutuhan untuk mempertahankan citra diri yang positif.
Namun, anti kritik bisa berdampak buruk pada pertumbuhan pribadi dan hubungan antar pribadi.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "Personality and Individual Differences", para peneliti menemukan bahwa orang yang cenderung anti kritik lebih sulit mengatasi stres dan memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi daripada orang yang menerima kritik dengan baik.
Menurut Dr. Tasha Eurich, seorang psikolog dan penulis buku "Insight", orang yang anti kritik seringkali mengalami kesulitan untuk melihat diri mereka dengan jujur dan obyektif. Mereka juga cenderung menghindari masalah daripada menghadapinya secara langsung.
Dalam konteks kepemimpinan, sikap anti kritik bisa menjadi masalah serius.
Baca Juga:Promo Usaha, Istri Bupati Kendal Chacha Frederica Pamer Tas Impor Dior Rp 23,9 Juta
Seorang pemimpin yang anti kritik tidak hanya akan sulit memperbaiki kelemahan dirinya, tetapi juga sulit memberikan arahan dan umpan balik yang produktif kepada bawahannya.
Namun, sebagai manusia, sulit untuk menghindari kecenderungan anti kritik.
Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa menerima kritik merupakan bagian dari pertumbuhan pribadi. Kritik bisa menjadi sumber pembelajaran dan pengembangan diri. (*)