SuaraCianjur.Id- Kebiasaan merokok pada anak-anak di Indonesia menjadi salah satu permasalahan serius yang masih terus berlangsung hingga saat ini. Merokok pada usia dini dapat berdampak buruk pada kesehatan dan masa depan anak-anak tersebut.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, prevalensi perokok usia 10-18 tahun mencapai 9,1%. Angka ini menunjukkan bahwa kebiasaan merokok pada anak-anak di Indonesia masih menjadi perhatian serius.
Menurut penelitian berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok pada Anak-anak di Indonesia” yang dilakukan oleh Nurul Qomariyah dan Sri Murti Rahayu (2019), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok pada anak-anak di Indonesia, diantaranya adalah teman sebaya, keluarga, media sosial, iklan rokok, serta faktor individu.
Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa teman sebaya menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam membentuk kebiasaan merokok pada anak-anak. Selain itu, keluarga juga mempengaruhi kebiasaan merokok pada anak-anak, apabila anggota keluarga lainnya juga merokok maka anak-anak cenderung mengikuti.
Baca Juga:Ingin Pecahkan Rekor PERSIB, David da Silva Indikasikan Loyalitasnya kepada Klub
Para ahli juga telah banyak membahas tentang dampak buruk kebiasaan merokok pada anak-anak.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 2016, dijelaskan bahwa kebiasaan merokok pada usia dini dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, kanker paru-paru, serta gangguan pernapasan.
Selain itu, kebiasaan merokok pada usia dini juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental anak-anak.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan merokok pada anak-anak di Indonesia masih menjadi permasalahan serius. Teman sebaya dan keluarga menjadi faktor penting dalam membentuk kebiasaan merokok pada anak-anak.
Selain itu, kebiasaan merokok pada usia dini dapat berdampak buruk pada kesehatan dan masa depan anak-anak, bahkan dapat mempengaruhi potensi ekonomi negara.
Baca Juga:Tahunya Uang Terkecil Rp 100 Ribu, Rafathar Syok Tahu Ada Duit Rp 2 Ribu
Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang lebih serius dalam mengatasi permasalahan ini, baik melalui pendidikan kesehatan di sekolah maupun kampanye anti-rokok yang lebih agresif. (*)
(*/Haekal)
Sumber: World Health Organization. (2016). Tobacco and Its Environmental Impact: An Overview. Geneva: World Health Organization.
Nurul Qomariyah, & Rahayu, S. M. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok pada Anak-anak di Indonesia. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 11(2), 95-104.