Scroll untuk membaca artikel
Sabtu, 18 Maret 2023 | 18:32 WIB

Kejawen, Agama Lokal yang Masih Lekat di Tengah Moderenisasi

Ananda Saputra
Kejawen, Agama Lokal yang Masih Lekat di Tengah Moderenisasi
Ikon Jawa, wayang dan kejawen. Kejawen menekankan pada hubungan manusia dengan alam dan roh, serta hubungan sosial yang saling mendukung. (Tangkapan Layar Freepik)

SuaraCianjur.Id- Kejawen atau Kebatinan adalah agama lokal yang berkembang di Jawa, Indonesia. 

Agama ini memiliki akar yang sangat kuat dengan kebudayaan Jawa, termasuk sistem nilai, adat istiadat, dan bahasa. 

Kejawen menekankan pada hubungan manusia dengan alam dan roh, serta hubungan sosial yang saling mendukung.

Menurut buku "Kebudayaan Jawa dan Agama Lokal" yang ditulis oleh Soepomo Poedjosoedarmo, Kejawen adalah "pandangan hidup dan tata kepercayaan masyarakat Jawa yang mengandung unsur kebudayaan dan agama, yang bersifat universal dan memandang manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa."

Baca Juga:Indekos Penampungan PSK di Tambora Digerebek, 39 Pekerja Diamankan

Sebagai agama lokal, Kejawen seringkali dianggap sebagai suatu bentuk spiritualitas yang berbeda dengan agama-agama besar seperti Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha. 

Namun, menurut jurnal "Kejawen: A Local Religion in Java" yang diterbitkan dalam Journal of Religion in Indonesia, banyak orang Jawa yang menggabungkan Kejawen dengan agama-agama besar tersebut, menciptakan suatu bentuk sinkretisme atau percampuran agama.

Para ahli menganggap Kejawen sebagai suatu bentuk agama lokal yang masih relevan dengan kehidupan masyarakat Jawa modern. 

Kejawen merupakan bagian penting dari kebudayaan Jawa dan memainkan peran yang signifikan dalam kehidupan masyarakat Jawa. 

Dengan kepercayaan akan adanya kekuatan alam dan roh, Kejawen memberikan pandangan holistik tentang dunia dan manusia, serta mengajarkan nilai-nilai etis dan moral yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. 

Baca Juga:Profil Agnez Mo, Jawab Kabar Dirinya yang Sudah Tidak Ada Job Lagi

Oleh karena itu, Kejawen patut dihargai dan dijaga keberlangsungannya sebagai warisan budaya yang berharga. (*)

(*/Haekal)

Berita Terkait

Tag

terpopuler

Gaya Hidup

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda