SuaraCianjur.Id- Kendaraan listrik telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir karena dianggap sebagai alternatif yang ramah lingkungan untuk kendaraan bertenaga bahan bakar fosil.
Namun, meskipun kendaraan listrik memiliki beberapa keuntungan, ada juga dampak buruk yang dihasilkan oleh teknologi ini.
Menurut buku "The Electric Vehicle: Technology and Society" yang ditulis oleh Kevin Burke dan Matthew B. Carl, kendaraan listrik dapat memiliki dampak lingkungan yang signifikan. Salah satu dampaknya adalah penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam pembuatan baterai kendaraan listrik, seperti nikel, kobalt, dan lithium.
Para ahli juga telah mengungkapkan keprihatinan mereka tentang dampak kendaraan listrik terhadap kesehatan manusia.
Baca Juga:Raffi Ahmad Soroti Kabar Alshad Ahmad Nikah Lalu Ceraikan Istri Usai Anak Lahir, Apa Katanya?
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal "Environmental Research Letters" pada tahun 2016 menemukan bahwa kendaraan listrik dapat menyebabkan polusi udara lebih banyak daripada kendaraan bertenaga bahan bakar fosil di beberapa negara, terutama di negara-negara di mana sebagian besar listrik berasal dari pembangkit listrik tenaga batubara.
Selain itu, penggunaan kendaraan listrik juga dapat memiliki dampak negatif pada infrastruktur jalan dan jembatan.
Dalam mengatasi dampak buruk yang dihasilkan oleh kendaraan listrik, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam pembuatan baterai kendaraan listrik, serta memperluas sumber energi terbarukan untuk meminimalkan penggunaan energi dari pembangkit listrik tenaga batubara.
Selain itu, juga perlu ditingkatkan pengembangan teknologi baterai yang lebih ramah lingkungan dan pengembangan jalan dan jembatan yang lebih tahan terhadap kendaraan yang lebih berat.
Secara keseluruhan, meskipun kendaraan listrik memiliki keuntungan lingkungan yang besar, ada juga dampak buruk yang perlu diperhatikan.
Baca Juga:Wajib Tahu, 5 Makanan Ini Tidak Boleh Dipanaskan Kembali
Upaya yang tepat perlu dilakukan untuk meminimalkan dampak buruk ini agar kendaraan listrik benar-benar dapat menjadi alternatif transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di masa depan. (*)
(*/Haekal)