SuaraCianjur.Id- Pada bulan suci Ramadan, umat muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa yang wajib dilaksanakan selama sebulan penuh.
Puasa dilakukan mulai dari terbitnya fajar hingga matahari terbenam, dan selama waktu tersebut umat muslim dilarang untuk makan dan minum.
Puasa yang dilakukan dalam waktu yang cukup lama ini dapat menimbulkan berbagai efek pada tubuh, salah satunya adalah bibir pecah.
Bibir pecah seringkali menjadi masalah yang umum terjadi pada saat menjalankan ibadah puasa.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya asupan cairan dalam tubuh selama periode puasa yang berlangsung lama.
Kondisi ini menyebabkan kekeringan pada bibir dan kulit, yang menyebabkan bibir menjadi pecah-pecah dan terasa tidak nyaman.
Ahli dermatologi lainnya, Dr. Joshua Zeichner, Direktur Riset dan Klinis di Departemen Dermatologi di Mount Sinai Hospital di New York, juga mengatakan bahwa bibir pecah dapat disebabkan oleh kurangnya asupan air dan kelembapan pada bibir.
Selain itu, ia menyarankan untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan dehidrasi seperti kopi dan teh.
Untuk menghindari bibir pecah selama puasa, penting untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup, terutama ketika memulai puasa dan ketika berbuka.
Baca Juga:5 Tips Menyiapkan Menu Sahur, Praktis dan Anti Ribet
Selain itu, disarankan untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan dehidrasi, serta menggunakan pelembap bibir secara teratur untuk menjaga kelembapan bibir.
Dalam kesimpulannya, bibir pecah merupakan masalah umum yang dapat terjadi selama menjalankan ibadah puasa.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya asupan cairan dalam tubuh selama periode puasa yang berlangsung lama.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup dan menggunakan pelembap bibir secara teratur untuk menjaga kelembapan bibir selama periode puasa. (*)
(*/Haekal)