SuaraCianjur.Id- Pernikahan usia dini atau pernikahan yang terjadi pada usia di bawah 18 tahun masih menjadi masalah serius di beberapa negara di dunia.
Menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 12 juta perempuan di seluruh dunia menikah sebelum usia 18 tahun setiap tahunnya, dan hampir sembilan dari sepuluh pernikahan tersebut terjadi di negara-negara berkembang.
Pernikahan usia dini dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan mental perempuan yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ahli kesehatan mental juga mengakui bahwa pernikahan usia dini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental pada perempuan yang terlibat.
Baca Juga:Profil Tyna Dwi Jayanti, Viral Disebut Sebagai Perempuan Tercantik di Indonesia
Menurut Maryam Haidari, seorang psikolog klinis dan direktur program di Klinik Psikologi Haidari, "Pernikahan usia dini sering kali membatasi kesempatan perempuan untuk mengembangkan keterampilan sosial, kemandirian, dan mandiri, yang semuanya penting untuk kesehatan mental yang baik."
Ia juga menambahkan bahwa pernikahan usia dini dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi pada perempuan yang terlibat, yang dapat berdampak negatif pada hubungan pernikahan dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.
Berdasarkan laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pernikahan usia dini masih menjadi masalah serius di beberapa negara di dunia.
Sekitar 12 juta perempuan di seluruh dunia menikah sebelum usia 18 tahun setiap tahunnya, dan hampir sembilan dari sepuluh pernikahan tersebut terjadi di negara-negara berkembang.
Pernikahan usia dini dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan mental perempuan yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Baca Juga:Niat Mandi Puasa Ramadhan, Lengkap Dengan Tata Cara Urutannya
Mereka juga memiliki tingkat pendidikan dan kesejahteraan ekonomi yang lebih rendah daripada perempuan yang menikah pada usia yang lebih tua.
Ahli kesehatan mental juga mengakui bahwa pernikahan usia dini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental pada perempuan yang terlibat.
Pernikahan usia dini sering kali membatasi kesempatan perempuan untuk mengembangkan keterampilan sosial, kemandirian, dan mandiri, yang semuanya penting untuk kesehatan mental yang baik.
Oleh karena itu, penting untuk mengatasi pernikahan usia dini dan memberikan kesempatan pada perempuan untuk berkembang secara penuh sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. (*)
(*/Haekal)