SuaraCianjur.Id- Gamophobia adalah ketakutan ekstrim terhadap pernikahan atau pernikahan itu sendiri.
Orang yang menderita gamophobia mungkin merasa takut untuk menikah atau terlibat dalam hubungan yang serius, dan mereka mungkin merasa cemas dan gelisah ketika berpikir tentang pernikahan atau acara pernikahan.
Gamophobia bukan hanya masalah kecil, karena dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang dan kualitas hidupnya secara keseluruhan.
Menurut buku "Mental Health: A Person-Centered Approach" karya Nicholas Procter dan Helen Hamilton, "Gamophobia dapat menyebabkan seseorang merasa sangat sendirian dan merasa sulit untuk membentuk hubungan sosial yang kuat. Hal ini dapat mengarah pada perasaan depresi, kecemasan, dan kesepian yang berkepanjangan."
Baca Juga:Bhayangkara Siap Jegal Persib Bandung untuk Pastikan PSM Makassar Juara BRI Liga 1 2022/2023
Penderita gamophobia mungkin juga mengalami gangguan tidur, penurunan nafsu makan, dan peningkatan penggunaan obat-obatan atau alkohol sebagai cara untuk mengatasi rasa takut dan kecemasan yang mereka rasakan.
Namun, ada harapan bagi mereka yang menderita gamophobia.
Terapi kognitif perilaku (CBT) dan terapi percakapan dapat membantu mengatasi ketakutan dan kecemasan yang terkait dengan gamophobia.
Dalam terapi, individu belajar untuk mengidentifikasi pola pikir negatif dan perlahan-lahan menggantinya dengan pola pikir yang lebih positif dan sehat.
Dalam kesimpulannya, gamophobia adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang dan kualitas hidupnya secara keseluruhan.
Baca Juga:Timeline Kronologi Patung Bunda Maria di Kulon Progo Ditutup Pakai Terpal
Namun, dengan bantuan terapi yang tepat, individu dapat mengatasi ketakutan mereka dan memulai perjalanan untuk membentuk hubungan yang sehat dan memuaskan. (*)
(*/Haekal)