SuaraCianjur.Id- Temporomandibular Disorder (TMD) adalah gangguan pada sendi temporomandibular yang menghubungkan rahang dan tengkorak.
TMD dapat menyebabkan nyeri pada rahang, sakit kepala, kesulitan dalam mengunyah dan membuka mulut, dan bahkan mempengaruhi postur tubuh seseorang.
Gangguan ini biasanya terjadi pada wanita, orang dengan usia antara 20-40 tahun, dan mereka yang memiliki kebiasaan buruk seperti menggigit kuku atau mengunyah permen karet secara berlebihan.
Menurut buku "Temporomandibular Disorders: An Evidence-Based Approach to Diagnosis and Treatment" yang ditulis oleh Daniel M. Laskin dan Charles S. Greene, TMD adalah gangguan yang kompleks dan multidisipliner.
Penyebab TMD dapat berasal dari faktor mekanis, fungsional, psikologis, dan genetik. Karena kompleksitasnya, penanganan TMD memerlukan kolaborasi antara dokter gigi, ahli bedah maksilofasial, dan spesialis lain seperti ahli saraf dan psikolog.
Dalam upaya untuk mencegah TMD, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan seperti menghindari kebiasaan buruk seperti menggigit kuku atau mengunyah permen karet secara berlebihan, menjaga postur tubuh yang baik, dan menghindari stres.
Jika seseorang mengalami gejala TMD, penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi atau ahli TMD untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa Temporomandibular Disorder (TMD) adalah gangguan pada sendi temporomandibular yang kompleks dan multidisipliner.
Penyebab TMD dapat berasal dari faktor mekanis, fungsional, psikologis, dan genetik. Faktor risiko TMD dapat meliputi maloklusi, kebiasaan buruk seperti menggigit kuku atau mengunyah permen karet secara berlebihan, dan tekanan psikologis.
Baca Juga:Hasil Laga FIFA Matchday: Jerman Bungkam Peru, Brasil Dipermalukan Maroko
Stres juga dapat memperburuk TMD dengan menyebabkan perubahan postur tubuh, meningkatkan aktivitas otot rahang, dan mempengaruhi sensitivitas terhadap nyeri.
Penanganan TMD memerlukan kolaborasi antara dokter gigi, ahli bedah maksilofasial, dan spesialis lain seperti ahli saraf dan psikolog.
Metode penanganan TMD dapat meliputi pemberian obat-obatan, terapi fisik, dan pembedahan. Namun, penting untuk mengetahui faktor penyebab TMD untuk dapat menangani gangguan tersebut dengan lebih efektif.
Langkah-langkah pencegahan TMD meliputi menghindari kebiasaan buruk, menjaga postur tubuh yang baik, dan menghindari stres.
Jika seseorang mengalami gejala TMD, penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi atau ahli TMD untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (*)
(*/Haekal)