SuaraCianjur.id- Praktisi pengobatan herbal dan pegiat jurus sehat ala Rasulullah bernama dr. Zaidul Akbar memberikan tips kesehatan dengan meminum sebuah ramuan ajaib yang berkhasiat untuk umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa.
Menurut dr.Zaidul Akbar ada minuman detoks yang bisa jadi pilihan untuk umat muslim saat sahur dan berbuka puasa.
Dijelaskan secara rinci oleh dr.Zaidul Akbar terkait dengan bahan yang dipakai untuk emmbuat minuman ajaib itu.
Bahannya seperti jahe, secang, dan serai. Semua bahan tersebut dicuci hingga bersih lalu diiris secara kecil.
Kata dr.Zaidul Akbar, selain dari ketiga bahan tersebut diperlukan juga teko dengan ukuran yang sedang untuk menampung air dalam beberapa gelas.
Usai jahe, secang, dan serai tersebut dicuci kemudian dipotong kecil-kecil, selanjtunya kata dr.Zaidul Akbar tinggal dimasukan saja ke dalam teko yang sudah tersedia.
Kata dia, untuk jahe tidak perlu repot-repot dikupas, jadi langsung saja diiris tipis.
DIjelaskan oleh dr.Zaidul Akbar, kalau jahe memberikan aroma dan kehangatan dalam minuman ajaib tersebut.
"Jahe berkhasiat memberikan aroma dan kehangatan dalam minuman detoks ini. Setelah semua dimasukkan ke teko, lalu tambahkan air panas hingga penuh," ungkap dr.Zaidul Akbar.
Baca Juga:Makanan Pahit Ini Paling Tokcer Kata dr.Zaidul Akbar Buat Turunkan Gula Darah Dalam Tubuh
Menurut dr. Zaidul Akbar, kalau minuman detoks tersebut dibuat dalam jumlah takaran yang banyak. Nantinya minuman itu akan berubah warna kemerah-merahan seperti warna minuman sirup.
Diungkapkan oleh dr.Zaidul Akbar kalau minuman itu berubah warna akibat muncul dari kulit kayu secang. Selain itu, jika ingin ditambah pemanis, maka bisa memakain gula singkong.
"Kenapa tidak pakai madu? karena nanti warnya akan kalah dan tertutup dengan madu," terang dr.Zaidul Akbar.
Dijelaskan dr.Zaidul Akbar, untuk waktu mengkonsumsi minuman itu bisa dilakukan setelah proses pengolahan. Tapi dia juga bilang, bisa lebih lama sekitar beberapa menit. Hal ini supaya manfaat dari rasa jahe dan serai bisa diserap secara maksimal. (*)