SuaraCianjur.id - Musik metal adalah musik yang keras, chaos dan melambangkan keagresifan. Namun, hal tersebut tidak melambangkan pendengarnya. Pendengar musik metal malah dikategorikan sebagai pribadi yang selalu senang dan gembira dalam hidup.
Berikut 3 alasan kenapa pendengar music metal adalah orang-orang yang bahagia menurut DW History and culture, dikutip oleh cianjur.suara.com.
1. Memiliki Komunitas yang Kuat
Di seluruh penjuru negara, Penggemar musik metal memiliki komunitas yang kuat serta mereka merasa saling memiliki dalam komunitas.
Seperti Wacken, Schleswig-Holstein, Jerman Utara yang merupakan kota kecil dengan hanya 2000 orang penghuni. Akan tetapi, setiap tahunnya berkumpul 75.000 orang penggemar musik metal, mereka berdansa dan bersukaria.
Baca Juga:MPL ID S11: Tumbangkan REBELION, RRQ Persempit Kesempatan Banteng Biru Menuju Babak Playoffs
Kota Wacken menyambut siapa saja yang datang, tidak memandang perbedaan dan tentunya selalu bersahabat.
2. Sebagai Pelepas Stress dan Amarah
Musik metal dapat menjadi sarana untuk pendengarnya dalam melepas strees dan amarah, hal Ini berdasar pada teori katarsis, yang bisa diterjemahkan secara implisit sebagai pembersihan. Teori katarsis berasal dari teori tragedi Aristoteles.
Orang Yunani kuno berpendapat bahwa manusia harus menerima segala takdirnya, baik ataupun buruk, hal itu untuk membersihkan diri dari emosi negatif, seperti rasa takut, kemarahan, dan kesedihan.
Yang menarik adalah bahwa musik metal mengeksplorasi tempat-tempat yang sangat gelap dalam diri manusia dibandingkan dengan genre musik lainnya.
3. Musik Metal dapat Picu Perasaan Gembira dan Perdamaian
Ada sebuah studi dari laboratorium musik Universitas Macquarie di Sydney yang dilakukan untuk melihat, apakah penggemar musik death metal telah menjadi kebal terhadap kekerasan.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan, bahwa kenyataannya tidak ada pengurangan sensitivitas terhadap kekerasan di antara penggemar musik death metal.
Artinya mereka sama empatiknya, sama sensitifnya terhadap gambaran kekerasan, dan sangat peduli terhadap kekerasan di luar lingkup musik.
Studi tersebut juga menyimpulkan bahwa ketika penggemar musik metal mendengarkan musik yang agresif, mereka sendiri tidak merasa agresif.
Sebaliknya, para penggemar sebenarnya hanya mengambil atau memanfaatkan kualitas positif dari musik itu dan mengubahnya menjadi pengalaman yang indah. Sehingga, berujung pada sebuah kebahagiaan. (*)
Sumber: YT DW History and Culture