SuaraCianjur.Id- Tuntutan menjadi sempurna banyak dialami oleh semua orang, mulai dari tuntutan diri sendiri hingga tuntutan dari orang lain. Tuntutan kesempurnaan ini ada pada diri dengan sebutan perfectionist.
Tuntutan menjadi sempurna ini akan membuat kita meletakkan diri sendiri, atau orang lain dalam kondisi yang tidak realistis juga secara berlebihan.
Orang yang memiliki jiwa perfectionist akan selalu memegang kata-kata “seharusnya”, dan tidak ada celah untuk kita melakukan kesalahan.
Menurut Analisa Widyaningrum, perfectionist tidak salah jika kita tidak mengalami hal yang sangat berlebihan.
Baca Juga:Meski Bukukan Laba Bersih, Bukalapak Masih Alami Defisit Rp7,3 Triliun
“Perfectionist ini sebenarnya bisa menjadi perilaku yang sehat, dan penting dalam kehisupan bersosial. Perfectionist juga ada yang termasuk ke dalam healthy perfectionist, dan ada pula maladaptive perfectionist,” jelas Analisa Widyaningrum pada channel YouTubenya.
Orang yang suka tantangan dan akan selalu memberikan yang terbaik untuk pekerjaannya itu termasuk healthy perfectionist, karena ketika mereka gagal akan cenderung selalu bisa belajar dari kesahalan.
Tetapi, berbeda dengan maladptive perfectionist, di mana mengganggu aktivitas untuk mempunyai tuntutan unrealistic goals hingga tidak mau mencoba.
Orang yang mengalami maladaptive perfectionist akan cenderung memiliki perilaku obsessed, dan menghindar untuk menarik diri dari aktivitasnya.
Analisa Widyaningrum juga menjelaskan bahwa, maladaptive perfectionist ini salah satu kondisi yang melelahkan.
Baca Juga:Biar Bisnis Lancar, Perlu Ada Network Performer Jaringan Internet
Hal ini cara perfectionist yang salah, karena dengan merasakan kecemasan karena tidak bisa memenuhi standar yang diri sendiri buat, bahkan standar orang lain.
“Orang-orang yang punya kesulitan untuk merasa puas atau maladaptive perfectionist dalam hidup, akan selalu membandingkan dirinya dengan orang lain. Efeknya jauh dari rasa syukur, sulit bahagia, dan adanya keluhan psikologis lainnya,” kata Analisa Widyaningrum. (*)
Sumber: YouTube Analisa Channel
(*/Haekal)