SuaraCianjur.Id- Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani buka suara karena kasus viral yang dihadapi instansinya.
Seperti kasus anak putri Abdurrachman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid yang kopernya diacak-acak oleh petugas bea cukai.
Dirinya memastikan, kasus itu menjadi bahan perbaikan pelayanan untuk instansinya ke depan. Walaupun, menurut Askolani kejadian itu sudah berlangsung lama.
Mengutip dari suara.com, "Kalau kita lihat kan kejadian 2013, 2019 yang lalu. Sekarang diangkat sebenarnya sudah lewat kejadiannya, tapi itu menjadi bahan masukan kita untuk perbaikan," ujarnya yang dikutip, Rabu (29/3/2023).
Baca Juga:Diversi Ditolak Keluarga David, AG Pacar Mario Dandy Langsung Jalani Sidang Dakwaan
Askolani ngeklaim, selama dua tahun ini Bea Cukai sudah bebenah di berbagai aspek. Mulai dari pelayanan, pemeriksaan, pengawasan, SDM, sampai integritas.
Selain itu juga, ia klaim telah memberikan pengarahan pada jajarannya di Bea Cukai untuk selalu ramah dalama pelayanan terhadap masyarakat.
"Kita sudah mengarahkan untuk pelayanan kita bisa lebih ramah, friendly, itu juga menjadi kewajiban kami untuk melakukan perbaikan ke depan. Tentunya pengalaman yang lalu itu menjadi lesson learned untuk perbaikan," ucapnya.
Tapi, Askolani menegaskan bahwa semua pihak harus mematuhi aturan bea masuk barang dari luar negeri ke Indonesia.
"Kalau harus dipungut ya memang ketentuan undang-undang kepabeanan bahwa barang-barang bernilai, kalau memang harus ada bea masuknya, harus kita pungut dan teman-teman di bea cukai harus laksanakan itu, tapi perbaikan pelayanan menjadi harus," pungkas dia. (*)
Baca Juga:Kembali Bersumpah Tak Aniaya Venna Melinda, Ferry Irawan Bakal Ajukan Eksepsi