SuaraCianjur.id- Datang tanpa diundang dan secara tiba-toba itulah yang dilakukan oleh tentara Israel, di sela-sela pertandingan final sepakbola Piala Liga Palestina.
Isniden yang terjadi pada hari Kamis (30/3) kemarin, dihujani oleh gas air mata, yang ditembakam ke area lapangan dan tribun penonton.
Bahkan para pemain dan suporet yang lari untuk menyelamatkan diri menghindari asap gas air mata, ramai di jagat maya.
Apa yang dilakukan oleh tentara Israel mendapatkan kecaman kerasa dari Presiden PFA Jibril Rajoub. Tak hanya itu, penjaga gawang tim markas Balata FC bernama Saed Abu Saleem, turut mengutuk akasi keji tentara Israel.
Baca Juga:Kisah Hubungan Dagang Indonesia-Israel: Di Balik Polemik Timnas dan Nilai Milyaran Dolar
Saed Abu menganggap kalau aksi tentara Israel adalah sebagai aksi yang memeprlihatkan sebuah bentuk penjajahan.
"Ini adalah pendudukan, mereka ingin membuat hidup seperti neraka untuk rakyat Palestina. Para penggemar datang untuk melihat tim mereka bermain. Tapi penjajahan tidak menginginkan anak atau orang tua hidup normal, seperti orang-orang lain di seluruh dunia," ucap Saed Abu kepada TV Palestina dilansir dari Middle East Eye, Minggu (2/4/2023).
Dia juga mengatakan gas air mata yang dilesatkan tentara Israel masuk ke ruang ganti pemain dan membuat sesak.
Pertandingan Final Yasser Arafat Cup 2023, yang digelar di Stadion Faisal Al Husseini, Yerusalem, Kamis (30/3) malam WIB, bernasib secara tragis.
![Suporter sepak bola Palestina yang tejatuh ketika tentara ISrael melakukan serangan dalam pertandingan final di Piala Liga Palestina, pada hari Kamis (30/3) kemarin. Presiden PFA mengutuk aksi itu. [Foto: Twitter - faktabola]](https://media.suara.com/suara-partners/cianjur/thumbs/1200x675/2023/04/01/1-suporter-sepak-bola-palestina.jpg)
Pertandingan Jabal Al Mukkabber vs Balata FC. Dihadiri oleh ratusan suporter baik dari usai dewa hingga anak-anak.
Baca Juga:Aleix Espargaro Dapatkan Posisi Pertama pada FP2, Tim Aprilia Mendominasi
Tentara Israel dilaporkan menembaki lapangan menggunakan gas air mata dari luar stadion ketika jeda babak pertama.
Dalam situasi tersebut, banyak orang dewasa dalam hal ini wanita juga anak – anak berjatuhan. Mereka mengalami sesak nafas. Para pemain pun banyak yang turun membantu para korban yang berjatuhan.
Laga sempat dihentikan, tapi kedua melanjutkan permainan ketika situasi sudah aman dan kondusif.
Tentara Israel masih terus menambaki ketika babak kedua berlangsung. Hingga akhirnya Jabal Al Mukkabber menang dengan skor 1-0 lewat gol Zaid Qombor.
Bukan hanya dihadir oleh Presiden PFA saja, namun Dubes Turki untuk Palestina bernama Ahmet Riza Demirer turut hadir. Beruntung tidak ada korban jiwa di insiden serangan Israel itu. Pihaknya akan segera berkirim surat kepada FIFA, terkait insiden yang terjadi.
"Mereka seperti neo Nazi, yang menargetkan pemain dan penggemar sepakbola di lapangan. Kami akan mengirim surat ke FIFA demi mengakhiri terorisme terhadap olahraga," kata Jibril. (*)