SuaraCianjur.Id- Shirataki yang berbahan dasar porang, dan mengandung tinggi serat sering dijadikan salah satu alternatif untuk mengganti asupan orang diet.
Banyak pula orang yang masih memiliki mindset bahwa, selain makan-makanan shirataki akan menyebabkan berat badan kembali naik.
“Kalo mau ganti shirataki karena kuota kalinya mau diisi dengan yang lain, contohnya protein lebih banyak atau yang lainnya itu baik. Tetapi, kalo mindsetnya karena mikir nasi bikin gendut itu tidak baik,” ujar Yulia Baltschun pada YouTube Raditya Dika.
Orang yang mengatakan nasi membuat gendut itu salah, karena pada umumnya asupan kalori yang membuat kita gendut. Badan memiliki layout pertama atau syarat pertama ketika kita melakukan diet, yaitu kalori defisit.
Baca Juga:Tiba Di Markas PAN, Jokowi Asyik Duduk Bareng Prabowo, Cak Imin Hingga Airlangga
“Badan kita sistemnya gini sih, misalkan kita mau sehat atau diet, sayarat atau layout pertama ya kalori defisit, baru ada pecahan diet. Jadi, jenis diet yang ada di dunia itu Cuma ada tiga yang aku perhatiin, protein, carbo, dan lemak yang diturunin,” kata Yulia Baltschun.
Tak hanya beras shirataki saja, ada pula mie shirataki yang sering menjadi alternatif lainnya saat seseorang melakukan diet. Menurut Yulia Batlschun, mie shirataki, makanan diet, atau healthy diet lainnya tidak harus super low.
“Permasalahan orang ini selalu menyambungkan low kalori food atau drink adalah makanan tersehat. Padahal, ketika kita berbicara sehat, badan kita perlu protein sekian, karbo sekian, jadi kalo makan low kalori terus jatohnya tetap tidak sehat dan masuk ke kurang gizi,” tutur Yulia Baltschun.
Untuk menghasilkan diet yang benar dan menjadikan badan kita sehat, Yulia Baltschun memberikan saran jika ingin memulai diet harus memulai secara basic dengan memenuhi protein harian.
“Saran aku kalo mau diet itu start with basic, protein harian coba dipenuhi mampu atau tidak, jangan fanatik dengan diet tertentu yang kita sendiri belum paham pro dan kontranya. Start with basic dulu sambil berjalan, nanti ditengah jalan baru putusin mau ambil jenis diet seperti apa,” jelas Yulia Baltschun.
Yulia Baltschun pun menjelaskan ketika kita memiliki problem PCOS yang rawan diabetes, harus diet dengan cara mengurangi karbo menjadi medium to low. Tetapi, harus tetap memakan nasi putih, merah, atau apapun jenisnya dengan mengubah strateginya. (*)
Sumber: YouTube Raditya Dika
(*/Haekal)