SuaraCianjur.Id –Berbicara mengenai seks masih sangat tabu di Indonesia, tak hanya untuk yang belum menikah.
Tetapi bagi yang sudah menjadi suami isteri pun, masih saja mengalami hal tabu terutama ketika mengkomunikasikan mengenai kepuasan terhadap pasangannya.
Banyak orang yang mengetahui bagaimana cara mengkomunikasikan tentang kepuasan, tetapi tidak pernah melakukannya untuk membahas. Ada juga yang sama sekali tidak tahu cara untuk mengkomunikasikannya.
Menurut Inez Kristanti, seorang Psikolog Klinis yang harus dipastikan adalah komunikasi yang sangat bagus sebelum spice up our sex life.
Baca Juga:Berantas Buta Aksara, OMG NTT Gelar Safari untuk Warga Kota Ende
“Dipastikan komunikasi antara pasangan sudah bagus selain ngomongin seks, karena kadang-kadang orang banyak yang nanya cara spice up our sex life. Tetapi, kalo misalkan hubungannya belum beres ya mau gimana kita masuk ke isu yang lebih sensitif,” ujar Inez Kristanti.
Inez juga mengatakan bahwa, banyak kekhawatiran dari seorang perempuan saat membicarakan seks life demi menjaga perasaan terhadap pasangannya.
“Karena ke khawatiran perempuan kalo kita ngomong nanti takut pasangannya kurang jago atau memuaskan, jadi pengen menjaga perasaan. Ini artinya kita harus belajar cara komunikasi yang baik supaya tetap menjaga perasaan dan pesannya tetap tersampaikan,” jelas Inez Kristanti.
Selain kita spice up our seks life, kita juga penting melakukan foreplay saat mau berhubungan suami isteri. Hal ini dikarenakan ketika sudah menikah intimasi itu bisa dibangun dan diusahakan.
Menurut litelatur dan penelitian yang ada, Inez mengatakan bahwa ada yang unik dari sisi perempuan yang memiliki moodswing.
Baca Juga:Mantan Pacar Jing Tian Dituduh Berhutang dan Sebar Video Privat sang Aktris
Jika hal ini terjadi, kita sebagai laki-laki harus bisa mencoba foreplay pasangan dari pagi hari, karena keinginan akan muncul setelah memulai.
“Ada kalanya kita bisa mencoba foreplay, walau mood-nya perempuan belum benar-benar muncul. Karena gairah bisa juga terbangun saat sudah on going, tapi bukan berarti kita boleh memaksa pasangan ya,” kata Inez. (*)
Sumber: YouTube Parentalk
(*/Haekal)