SUARA CIANJUR- Nasib Shin Tae-yong duduk di kursi pelatih Timnas Indonesia mauli dipertanyakan, tak lepas dari batalanya penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023, di Indonesia.
Pada tahun 2019, Shin Tae-yong diboyong ke Indonesiam untuk membantu mengembangkan sepakbola tim nasional. Termasuk mempersiapkan Timnas U20 supaya bisa tampil di Piala Dunia U20.
Namun FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah, alhasil mimpi itu buyar. Lantas halitu pun akan berdampak kepada nasib Shin Tae-yong.
Belakangan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyinggung soal bagaimana nasib pelatih asal Korea Selatan itu. Dirinya mengaku akan segera membuka komunikasi dengan Shin Tae-yong, terkait dengan target dengan Timnas Indonesia.
Baca Juga:Seluruh Tim Indonesia Lolos ke Grand Final PMSL Sea Spring 2023: BTR Lolos Tipis
Mengingat kalau Timnas Indonesia akan bertanding di Piala Asia 2023. Pertandingan akan berlangsung di Qatar pada tanggal 16 Juni sampai 16 Juli mendatang.
“Coach Shin itu tandatangan kontrak berapa tahun saya lupa. Namun salah satunya untuk Timnas Indonesia U-20. Tentu kontrak beliau bakal habis akhir tahun, atau sebelum akhir tahun,” ucap Erick Thohir.
Erick Thohir mengatakan karena pertandingan Timnas Indonesia U20 tidak ada, maka dari itu dirinya akan mengajak duduk sang pelatih.
“Dengan sekarang U20 tidak ada, ya mungkin kita harus duduk ulang apa rencana berikutnya. Yang pasti terdekat kita ada kejuaraan AFC di Qatar nanti,” terang dia.
Tak menutup kalau Erick Thohir puas denga napa yang ditorehkan oleh Shin Tae-yong dalam menggenjot perubahan skuad Timnas Indonesia.
Baca Juga:Kebohongan Cerita Rudapaksa Agnes oleh David Ozora Terbongkar di Pengadilan, Ini Faktanya
Erick ingin kalau Shin bisa membawa skuad Garuda Nusantara bertengger di podium juara dan bisa membawa kesuksesan.
“Saya rasa Shin kinerjanya baik. Tetapi saya akan meminta lebih atau nanti kita lihat,” begitu kata Ketum PSSI.
Perjuangan Shin tae-yong untuk membawa perubahan sangat terasa.
“Sama dengan coach Indra Sjafri, yang mempersiapkan tim SEA Games. 32 tahun kita belum juara, bukan berarti membebani secara tidak logis,” jelasnya lagi. (*)