SUARA CIANJUR – Pentingnya membatasi konsumsi hidangan makanan yang mengandung kuas santan ketika lebaran di beberkan oleh seorang dokter spesialis gizi klinik, dari Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) cabang DKI Jakarta.
Menurut Dr. Raissa Edwina Djuanda, M.Gizi, Sp.G.K ada baiknya masyarakaty untuk tidak berlebihan untuk mengkonsumsi hidangan khas lebaran.
Seperti biasa makanan khas Lebaran Idul Fitri, akan mengandung kuah santan seperti yang terdapat pada gulai Nangka, gulai daging, opor ayam, termasuk rendang daging.
“Sebenarnya tidak ada batasan khusus berapa banyak porsi kuah bersantan, yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi. Tapi sebaiknya dibatasi, kalau ingin mengonsumsi hidangan itu dan lebih baik mengambil lauknya saja,” ungkap Dr.Raissa, Sabtu (22/4/2023).
Baca Juga:Jangan Biarkan Makanan Bersantan Mengancam Kesehatan saat Lebaran
Dikatakan oleh Dr. Raissa dengan mengkonsumi makanan menggunakan kuah santan dalam jumlah berlebih, bisa berdampak kepada risiko kesehatan seperti kolestrol yang tinggi, obesitas, asam urat bahkan diabetes.
Menurut Dr. Raissa, disarankan kalau masyarakat ketika menyantap kuah santan untuk bisa memilih mengambil lauknya saja.
Sementara itu juga dianjurkan supaya masyarakat bisa menambah asupan sayuran dan buah yang cukup ketika lebaran.
Menurutnya vitamin yang diberikan dari buah sangat bermanfaat untuk tubuh, apalagi setelah sebulan melaksanakan puasa Ramadan.
Termasuk dengan kandungan mineral dan serat, sangatlah dibutuhkan tubuh. Lebih baik kalau buah dan sayur dimakan sebelum menyantap makanan utama.
Baca Juga:Mengenal Star Syndrome: Obsesi Berlebihan terhadap Selebriti yang Berbahaya bagi Kesehatan Mental
“Sebaiknya buah dan sayur dikonsumsi sebelum menyantap makanan utama, untuk mengurangi porsi makan yang berlebihan,” imbau Dr.Raissa.
Disarankan juga oleh Dr. Raissa untuk memenuhi kebutuhan cairan harian. Maka dari itu minum delapan gelas air per hari dan ditambah dengan olahraga bisa membakar lemak dan sebagian kalori yang sudah masuk ke tubuh.
Memang tidak ada batasan untuk mengkonsumsi makanan ketika berlebaran, tapi yang paling penting haru diingat untuk tidak mengonsumsi secara berlebihan.
Dr. Raissa juga mengingatkan untuk kembali menerapkan pola hidup pola makan dan hidup sehat, agar tubuh tetap terjaga. (*)