SUARA CIANJUR - Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy, mengungkapkan pada awal Maret 2023 bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yang dibentuk bersama oleh Golkar dan PAN, mungkin akan bubar karena belum memutuskan siapa yang akan diusung sebagai calon presiden dan wakil presiden.
Romy menyatakan bahwa KIB dapat berakhir dengan tidak mencapai kesepakatan mengenai pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Dia berharap agar KIB menjadi realistis dan segera mendekati calon presiden dan wakil presiden yang potensial, seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto, yang saat ini mendapatkan dukungan yang kuat dari beberapa survei.
"Bisa saja KIB nanti berbeda aspirasi ujungnya soal capres dan cawapres. Makanya saat ini partai-partai KIB juga membuka komunikasi dengan parpol-parpol lain. Pekan lalu Partai Golkar jumpa NasDem," ucap Romy.
Baca Juga:4 Fakta Nassim Road Singapura, Kawasan Elit Hunian Para Sultan
"Makanya PPP juga jumpai PDIP. Ke depan akan ada komunikasi-komunikasi lebih intens satu sama lain antar parpol. (Tapi) jangan digiring "berpotensi bubar"," paparnya.
PPP telah mengumumkan dukungannya untuk Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada 2024, meskipun sebelumnya membantah kemungkinan partai tersebut berpotensi bubar.
Pengumuman ini dibuat oleh Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, M. Mardiono, di kediamannya di Sleman, Yogyakarta, pada hari Rabu tanggal 26 April 2023.
Keputusan untuk mendukung Ganjar sebagai calon presiden didasarkan pada hasil rapat pimpinan nasional (Rapimnas) PPP.
Keputusan ini menunjukkan kesesuaian dengan pernyataan Romy, karena PPP secara resmi mendukung Ganjar tanpa kesepakatan dari dua partai koalisi lainnya, yaitu PAN dan Golkar.
Baca Juga:Profil Megawati dan Taji Politiknya: Wanita Paling 'Powerful' di Indonesia?
Sementara itu, PAN dan Golkar belum menentukan siapa yang akan mereka dukung sebagai calon presiden.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PAN, Fikri Yasin, menyatakan bahwa PPP memilih untuk mendukung Ganjar di Pilpres 2024 tidak menjadi masalah bagi PAN.
"Ya bagus artinya mereka sudah final dengan siapa capresnya," ujar Fikri.
Fikri mengakui bahwa sebelumnya nama Ganjar Pranowo pernah menjadi salah satu calon presiden yang dipertimbangkan oleh PAN, namun saat ini tidak lagi.
PAN cenderung memilih untuk mendukung Prabowo Subianto, Ketua Umum DPP Gerindra, sebagai calon presiden.
"Soal kaitan dengan kita, memang potensi capres kita awalnya Ganjar Pranowo tapi saat ini Prabowo juga masuk dalam kajian kita," tutur Fikri.
Meskipun begitu, PAN belum secara resmi mengumumkan siapa calon presiden yang akan didukung. Namun, yang pasti nama-nama yang beredar tidak jauh berbeda dari yang mereka pertimbangkan.
Mengenai kemungkinan Prabowo menjadi calon presiden yang didukung, Fikri menyatakan bahwa keputusan tersebut bukan dari PAN sendiri, tetapi mungkin sudah dibahas dalam internal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Ya di akhir-akhir ini nama Prabowo juga menguat di internal KIB," imbuh Fikri.
Selain PPP yang memilih Ganjar, Partai Golkar juga menganggap Prabowo sebagai calon presiden yang potensial. Fikri juga membenarkan hal tersebut.
"Ya begitulah kondisi saat ini," imbuhnya. (*)
(*/Haekal)