SUARA CIANJUR - Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, menolak untuk memberikan jawaban terkait sosok calon wakil presiden (cawapres) yang akan menjadi pasangannya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pertanyaan ini diajukan kepada Prabowo saat ia menghadiri acara Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Kamis, 18 Mei 2023.
Prabowo menyatakan bahwa masjid bukanlah tempat yang tepat untuk membahas politik. Ia mengungkapkan kekhawatirannya akan mendapat teguran atau teguran jika memberikan tanggapan terkait pertanyaan tersebut dari wartawan.
Sikap hati-hati Prabowo ini menunjukkan bahwa ia berhati-hati dalam mengungkapkan pandangannya di tempat-tempat suci.
Baca Juga:Niat Sholat Maghrib Latin Lengkap dengan Tata Caranya
Meskipun spekulasi dan tebakan tentang cawapres Prabowo terus beredar, dua nama yang sering muncul adalah Muhaimin Iskandar dan Airlangga Hartarto.
Muhaimin Iskandar memiliki peluang besar karena Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partainya, telah bekerja sama politik dengan Partai Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
Kerja sama ini menjadi dasar bagi Muhaimin untuk menjadi calon yang didukung oleh PKB.
Di sisi lain, Airlangga Hartarto juga menjadi kandidat yang potensial sebagai cawapres Prabowo.
Airlangga adalah Ketua Umum Partai Golkar, salah satu partai pendukung utama dalam koalisi pemerintah saat ini.
Baca Juga:Kata BNN Sumbar soal Pejabatnya Disebut Peras Istri Tersangka Pengedar Narkoba
Dalam Pilpres 2019, Partai Golkar juga mendukung Prabowo sebagai calon presiden. Keterlibatan Airlangga dalam koalisi ini memberikan peluang baginya untuk menjadi mitra Prabowo dalam Pilpres 2024.
Namun, hingga saat ini, Prabowo belum secara resmi mengumumkan siapa yang akan menjadi cawapresnya.
Keputusan akhir mengenai cawapres Prabowo diharapkan dapat mencerminkan strategi politik yang akan diambil dalam Pilpres mendatang. (*)
(*/Haekal)