SUARA CIANJUR - Sebuah video yang menampilkan penumpang naik taksi tanpa sopir viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @nmonarizqa pada Jumat (26/5/2023). Dalam keterangan video, pengunggah menulis, "manggil taksi, ngga ada supir yang nyangkut? manggil taksi, NGGAK ADA SUPIRNYA".
Melalui sejumlah potongan video singkat, pengunggah membagikan momen ketika taksi yang ditumpanginya berbelok di perempatan.
Terlihat, kendali setir berputar dengan sendirinya. Ini menunjukkan bahwa taksi tersebut menggunakan teknologi kendaraan otonom.
Baca Juga:Bikin Salfok, Sikap Mulan Jameela Disorot saat Lesti Kejora Duet Bareng Ahmad Dhani
Taksi dengan teknologi canggih itu juga dilengkapi dengan fasilitas pemutar musik hingga layanan emergency.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun taksi tersebut tidak memiliki sopir manusia, namun tetap memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penumpangnya.
Nurvirta Monarizqa selaku pengunggah video tersebut berbagi cerita pengalamannya naik taksi tanpa sopir.
Nurvirta mengatakan, awalnya memesan layanan taksi melalui aplikasi dari perusahaan robotaxi Cruise di San Francisco, California, Amerika Serikat, pada Rabu (24/5/2023).
Pengalaman tersebut merupakan yang pertama bagi Nurvirta dan suaminya. Mereka hendak pulang dari tempat makan di LimeTree, San Francisco, AS.
Baca Juga:BREAKING NEWS! Helikopter Latihan Jatuh Terbakar Di Ciwidey Bandung
Ternyata, suaminya bekerja di Cruise dan mendapatkan akses awal untuk menjajal taksi tanpa pengemudi ini.
Robotaxi Cruise merupakan perusahaan kendaraan otonom yang merupakan bagian dari General Motors.
Mereka mulai mengoperasikan armada taksi mini tanpa pengemudi di San Francisco, Amerika Serikat.
Kendaraan otonom tersebut beroperasi selama 24 jam, namun hanya karyawan perusahaan yang memiliki akses ke seluruh wilayah selama jam operasional.
Setelah uji coba di San Francisco berhasil, perusahaan tidak menutup kemungkinan untuk memperluas jaringan mereka ke wilayah lain.
Cruise menjadi armada pertama yang mengenalkan teknologi self-driving di San Francisco, AS. Hal ini menunjukkan perkembangan pesat dalam industri kendaraan otonom yang dapat mengubah cara kita bepergian di masa depan. (*)
(*/Haekal)