Kucing dalam Karung: Publik Mengecam Rencana MK Mengesahkan Sistem Proporsional Tertutup

Publik terkejut dengan rencana Mahkamah Konstitusi (MK) mengesahkan pemilu dengan sistem proporsional tertutup. Apakah ini langkah maju atau ancaman bagi demokrasi?

Haekal
Senin, 29 Mei 2023 | 17:44 WIB
Kucing dalam Karung: Publik Mengecam Rencana MK Mengesahkan Sistem Proporsional Tertutup
Kontroversi Pemilu: Denny Indrayana mengungkap rencana MK mengesahkan sistem proporsional tertutup, memicu tanggapan beragam dari publik ((Instagram/@dennyindrayana99))

SUARA CIANJUR - Publik dihebohkan oleh pengakuan mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Denny Indrayana, mengenai rencana Mahkamah Konstitusi (MK) untuk mengesahkan pemilihan umum dengan sistem proporsional tertutup.

Dalam sistem proporsional tertutup, pemilih atau rakyat hanya dapat memilih partai politik, bukan calon individu yang diusung oleh partai tersebut.

Mengutip dari Twitter pribadinya, “Pagi ini saya mendapatkan informasi penting. MK akan memutuskan pemilu legislatif kembali ke sistem proporsional tertutup, kembali memilih tanda gambar partai saja. Info tersebut menyatakan, komposisi putusan 6 berbanding 3 dissenting,” tulis Denny.

Pernyataan Denny ini menuai banyak tanggapan dari para pengguna media sosial. Beberapa di antaranya menganggap sistem ini membatasi pilihan rakyat dalam memilih pemimpin mereka, seperti membeli kucing dalam karung.

Baca Juga:3 Pemikiran Negatif tentang Mantan Pasangan yang Bikin Hubungan Rawan Bubar

“Jika benar MK memutuskan kembali ke sistem proporsional tertutup, maka ini berbahaya buat Demokrasi. Demokrasi kita alami kemunduran.  Masyarakat kita dipaksa memilih kucing dalam karung,” tulis salah satu netizen.

Namun, ada juga yang membela dan menganggap sistem ini dapat mengurangi biaya kampanye politik.

“Faktanya Politisinya sendiri lebih setuju Caleg dipilih secara Proporsional tertutup. Sbb harga Caleg mahal Pak 500jt blm biaya kampanye” komentar netizen lainnya.

Sementara itu, banyak netizen yang terlihat pasrah. Dengan adanya perubahan mendadak dalam sistem pemilihan umum ini, kekacauan sepertinya tidak dapat dihindari.

“Apapun keputusan yang mau diambil, sebaiknya tunggu saja rezim ini berakhir. Tapi kalau mereka tetep maksa chaos adalah jalan terbaik. Kemudian adili mereka yg memaksakan kehendak,” tulis netizen dengan perasaan pasrah. (*)

Baca Juga:Delfi Adri Tetap Jadi Pelatih, Semen Padang Tunggu Surat Resmi Kick-off Liga 2

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Berita

Terkini

Tampilkan lebih banyak