Rocky Gerung Mengkritik Rencana Pemilu dengan Sistem Proporsional Tertutup!

Pengamat Politik Rocky Gerung mengkritik rencana pemilu dengan sistem proporsional tertutup, menyebutnya sebagai upaya melemahkan pihak di luar istana. Apa implikasi dari pernyataan kontroversial ini? Temukan jawabannya dalam berita selengkapnya

Haekal
Senin, 29 Mei 2023 | 18:28 WIB
Rocky Gerung Mengkritik Rencana Pemilu dengan Sistem Proporsional Tertutup!
Pengamat Politik Rocky Gerung mengungkap alasan kontroversial di balik rencana pemilu dengan sistem proporsional tertutup. (tangkapan layar dari akun Youtube Rocky Gerung Official)

SUARA CIANJUR - Pengamat politik sekaligus akademisi, Rocky Gerung, mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait rencana pemilu dengan sistem proporsional tertutup.

Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rocky Gerung menyebut bahwa sistem ini sengaja dirancang untuk melemahkan pihak-pihak di luar istana politik.

Menurut Rocky, “Jadi ini satu paket untuk melemahkan mereka yang ada di luar circle koalisi istana,”.

Ia menekankan bahwa cara pemilu sebenarnya bukanlah masalah utama, namun perubahan sistem yang terjadi mendadak menjelang Pilpres tanpa adanya perundingan yang matang membuat banyak pihak bertanya-tanya.

Baca Juga:4 Zodiak yang Sering Berada dalam Hubungan Benci tapi Cinta

Rocky menambahkan, “Kalau ribut karena ya alasannya pemilu tertutup atau pemilu terbuka, keduanya ya biasa aja sebetulnya kalau sistem politik kita betul-betul fair (adil),”.

Ia juga mengungkapkan argumen bahwa karena peserta pemilu adalah partai, maka partai-lah yang seharusnya dicoblos.

Pengamat tersebut menyoroti bahwa pada akhirnya, perubahan ini adalah masalah teknis, di mana kedaulatan rakyat seharusnya berada di atas partai politik.

“Kemudian orang bisa persoalkan juga tafsir MK terhadap konstitusi.  Apa negara berdasarkan kedaulatan rakyat bukan kedaulatan partai atau sebaliknya? Ini bisa kita bolak-balik filsafat hukumnya tuh,” jelasnya. 

Rocky Gerung juga menyatakan dukungannya terhadap pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai perubahan sistem pemilu. Ia mengungkapkan, “Betul kecurigaan SBY itu berdasar karena dia adalah bagian dari target istana tuh, melalui politik Moeldoko,”.

Baca Juga:Sukses Digelar Lewat Dukungan Berbagai Pihak, Jatim Media Summit 2023 Diakui Sangat Bermanfaat dan Membuka Wawasan

Menurut Rocky, yang lebih penting bagi SBY adalah upaya teknis atau teknikalitas untuk membatalkan pemilu, seperti menciptakan keonaran di dalam sistem elektoral agar dapat dikendalikan. (*)

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Berita

Terkini

Tampilkan lebih banyak