SUARA CIANJUR - Pengamat politik dan akademisi, Rocky Gerung, mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan menyebutnya sebagai kepala negara yang tidak memahami demokrasi dan tidak mengerti Pancasila.
Rocky Gerung menyampaikan pandangannya setelah mengetahui pernyataan Presiden bahwa ia tidak akan netral dalam Pilpres mendatang.
Menurut Rocky, hal ini menunjukkan ketidaktahuan Presiden tentang demokrasi dan bahkan isi dari Pancasila.
“Jadi sejak awal kita tahu Presiden Jokowi enggak ngerti dia tentang demokrasi, dia enggak ngerti bahkan isi dari Pancasila. Di pancasila itu ada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia termasuk keadilan dalam Pemilu,” kata Rocky, dikutip Cianjur.Suara.com dari kanal Youtubenya, Rabu (31/05/2023).
Baca Juga:Diduga Takut Ditanya Soal Video Syur Rebecca Klopper, Fadly Faisal Ngibrit Usai Hadiri Acara
Rocky juga mengecam sikap Presiden Jokowi yang menunjukkan kebengisan dalam berkuasa menjelang akhir masa pemerintahannya.
Ia menyayangkan bahwa Presiden terus ingin menambah kekuasaannya dengan campur tangan dalam Pilpres yang ia sebut sebagai "cawe-cawe" atau tidak netral.
“Sayang sekali bahwa presiden Jokowi di ujung masa pemerintahannya menunjukkan taring kekuasaannya yang bengis itu,” tutur Rocky Gerung.
“Soalnya jadi tetap kita masih anggap bahwa presiden memang belum puas berkuasa, jadi dia ingin tambah kekuasaan itu dengan ikut campur yang dia sebut tidak netral alias cawe-cawe,” tambahnya.
Rocky juga menyebut bahwa sebagai kepala negara, Presiden selalu memiliki kemampuan untuk membujuk dan menghukum.
Baca Juga:Profil Stefan William, Mantan Suami Celine Evangelista yang Kini Gandeng Pacar Baru
Namun, dalam konteks Pemilu, Rocky mengkritik Presiden karena menggunakan kekuasaannya untuk campur tangan dan tidak menjaga netralitas.
“Jadi dalam dua hal, membujuk dan menghukum presiden punya semua peralatan,” katanya.
“Nah buruknya di dalam soal Pemilu mestinya peralatan itu tidak dia pakai itu dengan mengatakan ‘saya tidak akan cawe-cawe’. Saya pasti netral karena ini kompetisi fair. Tapi itu kan hilang dari pikiran dia itu atau memang enggak pernah dia pikirkan,” ungkapnya. (*)