SUARA CIANJUR - Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan bahwa ia tidak pernah mengalami ketidaknyamanan jika pada akhirnya ia ditunjuk sebagai calon wakil presiden dalam kontestasi politik mendatang.
Menurut Mahfud MD, ia bersifat sangat fleksibel dan bisa ditempatkan di posisi apa pun, termasuk sebagai calon wakil presiden.
Namun, Mahfud MD mengungkapkan bahwa ia masih tidak dapat mengungkapkan lebih banyak mengenai kemungkinan maju sebagai calon wakil presiden.
Hal ini dikarenakan ia harus menunggu waktu dan tempat yang tepat untuk mengumumkan keputusan iya atau tidak.
Baca Juga:'Lingkungan Toxic' Lolly Putri Nikita Mirzani Tak Sudi Pulang: Jangan Harap Lagi Mimi Ketemu Aku
"Saya tidak pernah takut (jadi cawapres). Tetapi bukan berarti saya ingin juga," ujar Mahfud.
Mahfud mengakui bahwa ia sering membaca berbagai berita politik di Indonesia.
Berita-berita politik tersebut sering kali menyebut namanya sebagai salah satu kandidat potensial untuk menjadi calon wakil presiden dalam kontestasi Pilpres 2024.
Namun, Mahfud menjelaskan bahwa berita-berita semacam itu tidak membuatnya sombong atau terlalu percaya diri.
Ia menyadari bahwa berita-berita tersebut tidak memiliki pengaruh langsung terhadap perilakunya, melainkan hanya dijadikan sebagai informasi yang membantu pemahamannya.
Baca Juga:Resmi, Real Madrid Putus Kontrak Eden Hazard
"Bagi saya bagus lah ya, saya sering baca berita-berita itu. Bukan karena saya masuk ke survei lalu tinggi, bukan. Karena saya memang senang. Tapi saya memang tugasnya membaca berita poltiik dan menyenangi berita politik saja. Oleh sebab itu tidak berpengaruh pada perilaku saya, tetapi berpengaruh pada pemahaman saja," sebutnya.
Mahfud kemudian memberikan penjelasan mengenai kompleksitas proses jika ia memutuskan untuk maju sebagai kandidat dalam Pilpres 2024.
Ia menjelaskan bahwa proses tersebut sangatlah panjang dan melibatkan berbagai tahapan yang harus dilewati.