SUARA CIANJUR - Ada laporan terbaru mengenai tabrakan kereta api di negara bagian Odisha, India yang menegaskan bahwa jumlah korban tewas mencapai 288 orang, sementara 860 lainnya mengalami luka-luka.
Kecelakaan ini dianggap sebagai kecelakaan kereta terburuk dalam 20 tahun terakhir, dan pejabat setempat mengkhawatirkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan terus bertambah.
Beberapa video yang menunjukkan evakuasi dan penanganan para korban mulai beredar di media sosial.
Salah satu video yang mendapat perhatian luas menunjukkan upaya penanganan jenazah yang tewas.
Baca Juga:Miris! Kelakuan Pasangan Bule Berhubungan Intim Diduga di Jalan Umum Bali Bikin Netizen Murka
Banyak publik yang mengungkapkan kritik keras terhadap cara para penolong memperlakukan jenazah, seperti yang tampak dalam rekaman tersebut.
Video tersebut diunggah oleh seorang profesor dari universitas terkemuka di India, Ashok Swain, dan segera menjadi viral di media sosial.
Namun, beberapa orang membela tindakan para penyelamat dengan alasan bahwa mereka kemungkinan menghadapi keterbatasan dalam memberikan bantuan sekaligus menghadapi jumlah korban yang tinggi yang harus segera ditangani.
Dalam situasi darurat semacam ini, tindakan evakuasi dan penanganan korban sering kali membebani para petugas penyelamat dengan tanggung jawab yang luar biasa besar.
Mereka harus beroperasi di bawah tekanan waktu dan kondisi lingkungan yang sulit.
Baca Juga:SPEKULASI: Anies Baswedan Siap Menggandeng AHY?
Sementara beberapa orang mungkin mengkritik penanganan jenazah yang terlihat dalam video, penting untuk diingat bahwa para penolong juga manusia dan mungkin menghadapi keterbatasan sumber daya dan kondisi yang sulit. (*)
(*/Haekal)